TRANSLATE

03 Desember 2008

Buffon: Juventus Prioritaskan Liga Champions

TURIN, SELASA - Perjalanan Juventus menuju tangga juara Serie-A masih sangat panjang. "Si Nyonya Tua" masih harus bersaing ketat dengan Inter Milan yang kini memimpin klasemen sementara dengan keunggulan enam poin.

Meskipun demikian, Gianluigi Buffon belum mau bicara tentang peluang Bianconeri untuk meraih Scudetto. Penjaga gawang nomor satu Italia tersebut justru menyoroti peluang Juventus di pentas Liga Champions.

Menurutnya, jika harus memilih maka musim ini Juventus lebih condong konsentrasi menjadi juara kompetisi paling bergengsi di Eropa tersebut, dibandingkan dengan Scudetto. Meskipun demikian, penjaga gawang yang sampai saat ini masih duduk di kursi pesakitan karena sedang dibekap cedera tersebut mengakui, Juventus akan tetap berjuang mati-matian menjadi juara Serie-A.

"Saya pikir, penampilan Juventus lebih baik di ajang Liga Champions. Kami sadar, kualitas tim tidak jauh berbeda dengan tim lain di kompetisi ini," ungkap Buffon kepada La Gazzetta dello Sport, Selasa (2/12).

"Hal ini berbeda dengan di Serie-A, karena Inter terus berlari kencang. Meskipun demikian, kami belum menyerah untuk mengejarnya. Kami harus melupakan masa-masa buruk dan konsentrasi untuk menatap pertandingan-pertandingan di depan," tambahnya.

Memang, pada awal musim Juventus menjadi salah satu kandidat kuat peraih Scudetto. Namun dalam perjalanannya, performa Bianconeri menurun drastis sehingga mereka sempat bertengger di papan tengah dan jauh tertinggal dari Inter--kini Juventus mulai bangkit dan berada di posisi dua.

Buffon juga berbicara tentang rumor bahwa tim nasional Italia mulai krisis penjaga gawang. Menurutnya, Azzurri tidak akan pernah kehabisan stok kiper karena proses regenerasi terus berjalan.

"Tak ada krisis. Masih banyak pemain-pemain muda dengan bakat hebat. Gianluca Curci menunjukkan penampilan yang bagus bersama Siena, begitu pun dengan Federico Marchetti di Cagliari, yang memiliki rekor hebat," tutur Buffon.

Berbicara tentang masa lalu, dia juga mengungkapkan bahwa ketika masih muda dirinya tertarik untuk bergabung dengan AC Milan. Namun rencana itu tak terwujud karena keluarga tak mendukung.

"Saya ingin pergi ke Milan ketika masih muda. Namun, keluarga tak setuju dan mereka mendorongku untuk bergabung dengan Parma. Saya juga menasehati para pemain muda, agar hati-hati dengan agen. Saya telah bersama Silvano Martina sejak usia 16 tahun, dan saya tahu seorang agen bisa membuat kamu jadi beruntung atau tidak," simpulnya. (CH4/LOU)

Tidak ada komentar: