TRANSLATE

22 April 2009

Juventus Bidik Final Coppa Italia


TURIN - Pelatih Juventus Claudio Ranieri meyakini timnya mampu menembus final Coppa Italia dan memenangkannya. Untuk itu, Ranieri meminta para punggawanya untuk tampil brilian saat menjamu Lazio pada leg kedua babak semifinal di Stadion Olimpico Turin, Kamis (23/4/2009) dinihari.

Ya, misi cukup sulit memang diemban Alesandro Del Piero dkk pada pertemuan kedua ini. Pasalnya, pada pertemuan pertama awal Maret lalu, Bianconerri harus tertunduk malu setelah kalah 1-2 di Stadion Olimpico Roma. Selain itu, dalam dua pertandingan terakhir Serie A, Lazio menunjukkan grafik permainan meningkat dengan menundukkan tim tangguh macam AS Roma (4-2) dan Genoa (1-0).

Fakta di atas berbanding terbalik dengan Juve yang tengah mengalami penurunan performa. Dalam dua laga terakhir, La Vecchia Signora tak mampu meraup kemenangan (kalah 2-3 dari Genoa dan imbang 1-1 menghadapi Inter Milan).

Melihat perbandingan itu, Juventus memang bakal kesulitan menundukkan Biancoceleste. Namun, hal tersebut tak mampu meredam optimisme Ranieri yang bertekad menggenapi gelar Coppa Italia milik Juve menjadi 10 trofi.

"Kami cukup banyak merasakan pertandingan melawan Lazio. Dan kami akan melakoni leg kedua nanti dengan tim yang penuh motivasi," tegas Ranieri sebagaimana dikutip Sky Sport Italia, Rabu (22/4/2009).

"Kami sadar, Lazio tengah dalam performa apik. Mereka menang pada derby Roma dan menundukkan Genoa akhir pekan lalu. Namun, kami juga bertekad tampil di final," tambahnya.

"Final? Ini adalah target objektif kami dan kami sangat ingin tampil di sana. Kami sudah memenangkan sembilan trofi Coppa dan akan menjadi 10 jika kami bisa menyentuh final dan memenangkannya," imbuh The Tinkerman.

"Bagaimanapun, kami harus fokus dan siap. Sebab, pertandingan nanti (lawan lazio-red) pasti akan sulit," lanjutnya.

Baca Selengkapnya......

Mengenai Balotelli, Ultras Juventus Menolak Minta Maaf


Sebuah kelompok ultras Juventus mengeluarkan sebuah pernyataan resmi yang intinya berisikan penolakan mereka untuk meminta maaf atas nyanyian bernada rasis yang ditujukan kepada pemain Inter Milan Mario Balotelli.

Kelompok yang menamakan dirinya Drughi tersebut membantah kalau nyanyian bagi Balotelli itu bersifat rasis dalam pernyataan mereka yang disebutkan di bawah ini.

"Jangan minta kami untuk meminta maaf kepada Balotelli, karena nyanyian baginya itu karena sikapnya yang provokatif dan bukan karena asal dirinya."

"[Patrick] Vieira dan [Sulley] Muntari yang juga mempunyai warna kulit yang sama bahkan tidak mendapatkan ejekan."

"Balotelli terlibat dalam beberapa tindakan yang tidak menghormati para suporter, termasuk masuk ke lapangan dua menit setelah semua pemain telah siap."

"Kami juga ingin mengingatkan kalau ada [Mohammed] Sissoko di antara para pemain Juventus. Pemain yang dapat kami banggakan saat memakai seragam Juventus. Jadi, kami tidak bisa meminta maaf."

Akibat dari nyanyian tersebut, Bianconeri dikenakan hukuman tak dapat bermain di kandang selama satu kali oleh hakim Giampaolo Tosel.

Permintaan banding terhadap hukuman tersebut telah dilakukan oleh pihak Juve Senin sore kemarin.


Baca Selengkapnya......

Ranieri Dukung Pembelian Cannavaro


Berita mengenai makin dekatnya bek nasional Italia Fabio Cannavaro untuk kembali ke Juventus dari Real Madrid semakin ramai saja.


Seperti dikutip dari situs channel4.com, pelatih Bianconeri Claudio Ranieri mengatakan kalau ia telah memberikan restu kepada direksi Juve untuk memboyong Cannavaro ke Turin.

Selain Juve, Napoli juga tadinya ingin membeli Cannavaro kembali. Tetapi mereka akhirnya batal melakukannya mengingat usia bek itu yang tidak muda lagi.

"Kami juga mempertanyakan usia Cannavaro, tetapi kami tak bisa membiarkan kesempatan ini lepas begitu saja."

"Kami juga akan dapat menduetkan dirinya dengan Giorgio Chiellini dan kami bisa membelinya dengan transfer bebas."

"Saat saya dikonsultasikan mengenai hal ini, saya memberikan persetujuan untuk meneruskan usaha pembelian itu," tegas Ranieri.

Hal ini sepertinya diungkapkan Ranieri untuk menjawab tentangan dari sebagian tifosi Juve yang tak setuju bila Cannavaro kembali. Mereka masih tidak dapat menerima hengkangnya pemain itu saat Juve terkena skandal calciopoli.

Ranieri juga memberikan pendapat mengenai sanksi yang diberikan kepada Bianconeri akibat nyanyian rasis dari para suporternya kepada Mario Balotelli.

Sang pelatih mengatakan kalau pihak legal Juventus tengah mempertimbangkan langkah yang akan diambil, tetapi ia juga menegaskan kalau mereka melakukan hal yang benar dengan mengajukan banding.

Baca Selengkapnya......

Sanksi Diskriminatif, Juventus Ajukan Banding


Seperti diberitakan sebelumnya, Juventus dijatuhi sanksi oleh komisi disiplin FIGC karena perilaku rasis beberapa pendukung mereka.

Aksi tidak simpatik itu ditujukan pada Mario Balotelli saat derby d'Italia di akhir pekan yang berkesudahan 1-1.

Sanksi laga kandang tanpa penonton untuk satu laga pun dijatuhkan untuk Juve dan sanksi tersebut berlaku saat Lecce bertandang ke Olimpico pada 3 Mei.

Namun, setelah mengetahui sanksi yang dijatuhkan sedikit diskriminatif, pihak Juventus akhirnya mengajukan banding.

"Pengadilan olahraga telah menjatuhkan sanksi kepada Juventus untuk memainkan laga kandang melawan Lecce pada 3 Mei dalam stadion tertutup karena teriakan yangditujukan pada pemain Inter Mario Balotelli. Pihak klub, setelah mempertimbangkan sanksi tersebut, telah memutuskan untuk mengajukan banding," demikian pernyataan resmi dari kubu Juventus.

Atas kasus yang sama, komisi disiplin FIGC hanya menjatuhkan sanksi denda pada pihak klub yang pendukungnya melakukan aksi rasis.


Baca Selengkapnya......

Fans Rasis, Juve Dijatuhi Sanksi Berat


Seperti diketahui, ada sedikit insiden tidak simpatik saat derby d'Italia digelar kemarin. Pada laga yang berkesudahan 1-1 antara Juventus kontra Inter, sekelompok pendukung Bianconeri menyoraki Mario Balotelli dengan kata-kata rasis.

Hal ini pada akhirnya diprotes beberapa pihak, di antaranya kubu Inter. Komisi Disiplin Lega Calcio pun menjadikan masalah tersebut menjadi catatan untuk dirapatkan.

Setelah melakukan penyelidikan dan pemeriksaan, Juventus akhirnya dijatuhi sanksi larangan menggelar laga tanpa penonton untuk satu pertandingan kandang, demikian dilaporkan Channel4. Sanksi tersebut efektif berlaku ketika Juventus menjamu Lecce pada 3 Mei.

Sanksi yang diterima Juventus itu terbilang kontroversial dan sedikit tidak adil. Pasalnya, pada insiden sebelumnya yang juga menimpa Balotelli, pihak klub yang pendukungnya melakukan aksi rasisme hanya dikenai sanksi denda.


Baca Selengkapnya......

Manninger Siap Gantikan Buffon


Dalam beberapa pekan terakhir ini sempat beredar kabar kalau Buffon sedang diincar Manchester United dan Barcelona. Kiper nomor satu Italia bahkan dikabarkan siap hengkang di akhir musim nanti.

Meski kebenarannya masih dipertanyakan, Manninger berpendapat pihak Juve tak perlu panik dan segera mencari penggantinya kalau Buffon memang benar-benar akan pindah.

"Kalau Buffon memang pergi meninggalkan Juve, saya siap untuk menggantikannya. Manajemen klub tak perly repot-repot mencari penggantinya, saya rasa saya cukup pantas jadi penggantinya," tukasnya kepada Juventus Channel.

"Saya selalu ingin jadi pemain inti. Meski saat ini lebih sering menjadi cadangan, saya ingin memperkuat Juve dalam waktu lama."

Kiper berusia 31 tahun ini sudah tampil 16 kali di Serie A Italia musim ini. Ia sempat melakukan enam kali clean sheet dan tampil impresif selama penyisihan grup Liga Champions.
goal.com

Baca Selengkapnya......