TRANSLATE

24 Februari 2009

Anelka Takut Ancaman Juventus


Chelsea tak bisa lari dari takdirnya karena harus bertemu Juventus di babak 16 besar Liga Champions. "The Roman Emperor" lebih dulu menjamu "Si Nyonya Tua" pada 25 Februari, sebelum tandang ke Turin dua pekan setelah itu (11 Maret).

Menghadapi tim dengan tradisi bagus di kompetisi Eropa tersebut, nyali kubu Chelsea tampaknya sedikit ciut, seperti pernyataan Nicolas Anelka yang takut dengan ancaman lawan. Striker paling subur di "The Blues" ini pada musim 2008/2009 mengatakan, pertandingan melawan Juventus merupakan partai berat dan menakutkan.

"Duel ini bakal menyajikan permainan yang keras dan berat. Juventus merupakan tim top dan selalu sulit menghadapi tim-tim Italia yang secara taktik paling kuat di Eropa," ungkap Anelka kepada La Gazzetta dello Sport, Kamis (22/1).

"Karena itu, jika ingin lolos maka kami harus mencetak gol di kandang dan menjaga agar tidak kebobolan. Setelah itu, saat tampil di Turin pada leg kedua, kami bermain aman untuk meraih hasil yang bagus," tambahnya.

Namun, ada ketakutan dalam diri Anelka karena pada pertemuan bulan depan itu Juventus sudah bisa menurunkan David Trezeguet. Menurut mantan striker Real Madrid dan Arsenal tersebut, kompatriotnya ini sangat berbahaya karena memiliki naluri gol yang sangat tinggi.

"Ada berita buruk buat kami, David Trezeguet sudah pulih dari cedera. Saya memuji David. Dia adalah seorang pencetak gol sejati dan tak banyak orang sepertinya. Dia dilahirkan untuk mencetak gol dan jika kamu memberikannya sedikit peluang, maka dia akan mengambilnya untuk mencetak gol," tegas Anelka yang saat ini di posisi teratas daftar top skor Premier League (14 gol).

Memang, Juventus yang sudah dua kali menjadi juara kompetisi paling bergengsi di Eropa tersebut menunjukkan performa yang memukau sepanjang babak penyisihan grup. Tim besutan Claudio Ranieri ini yang tergabung di Grup H dua kali mempecundangi Real Madrid sehingga mereka menjadi juara grup.

Sementara itu, performa Chelsea kurang bagus. Frank Lampard dan kawan-kawan memang lolos, tetapi sebagai runner-up Grup A karena kalah bersaing dengan AS Roma. Karena itu, di babak perempat final, mereka harus bertemu dengan juara grup dan hasil undian mengharuskan "The Blues" melawan "Bianconeri".

Baca Selengkapnya......

Primavera Triumphs In The Viareggio Cup!


At the “Pini di Viareggio” stadium the bianconeri seemed to be determined and very concentrated right from the start. The bianconeri were dangerous in a number of occasions especially thanks to Daud and Esposito but the opener came on the 13th minute when Daud put a ball into the Sampdoria area with unfortunate defender Perazzo deviating badly for an own goal.


The blucerchiati did not give up and tried to fight back but the most dangerous attacks were always on the other side of the field with Samp goalkeeper Fiorillo performing a number of very good saves.

A few minutes before the end of the half the bianconeri increased the score margin thanks to D’Elia who put the ball through into the area with immobile striking home. Up to the half-ftime whistle Maddaloni’s boys ahd two more good chances thanks to daud with Fiorillo showing great class in his saves.

The second half saw Juventus score their third nearly immediately: Daud with a beautiful projectile upon entering the area hammered the ball into the corner of the net. This is the 8th goal by the Somali midfielder in this tournament who six minutes later tried twice more with the Sampdoria defence managing to clear at the end.

Maddaloni’s team continued to dominate even though the blucerchiati were constantly in search of a goal to re-open the match. Sampdoria managed to get one back on the 38th minute after a slight deviation by Daud on a free-kick by Di Leva.

Just before the final whistle Immobile dribbled past Fiorillo, voted best goalkeeper of the tournament and deposited the ball at the back of the net to fix the final score on 4-1.

Maddaloni’team has won Juventus their 6th Viareggio Cup after the successes in 1961, 1994, 2003, 2004 and 2005 with the coach becoming the first ever native of Viareggio to win the trophy.

Juventus.com


Baca Selengkapnya......

The History Boys


There are some things in football that money can’t buy – for everything else there is Roman Abramovich. However, Chelsea will this week take on a team which owns something that all the millions at Stamford Bridge cannot purchase ... a genuine world-class pedigree.

It is like the nouveau riche meeting old money. Juventus have more domestic honours than their London rivals could dream of. They have won every major international trophy there is – most of them more than once. And they were a world brand before the term was even thought of. Dozens of the world’s greatest players have come through their doors.

In contrast, the Blues are a modern upstart who have only become a consistent European force since they started a lavish spending spree. It has brought them domestic trophies but not, so far, that elusive Champions League crown. Several Coaches have been sacrificed due to that failure.

It makes for an intriguing culture clash when the two teams meet. In the one corner you have the old establishment and in the other you have the new boys who want to take their crown. It should create two cracking ties.

However, both sides have not been without their troubles in recent times. Juve have gone through the grinder of Calciopoli and are still something of a work in progress. Chelsea, for their part, seem to have seen the purse strings tightened of late and are still in search of a style of play under their latest new Coach, Guus Hiddink.

If I was Claudio Ranieri, I would take my players – particularly the younger ones – on a tour of the Bianconeri history vaults before this game. A reminder of the importance of the club they are about to represent would do no harm whatsoever. Juventus already are what Chelsea aspire to be. If both clubs live up to their historic reputation – there can only be one winner.

Baca Selengkapnya......

Trezeguet Senang Jadi Kapten


Penyerang Juventus, David Trezeguet, mengaku senang dipercaya menyandang ban kapten pada laga versus Palermo. Menurutnya, hal itu melengkapi kebahagiaan mencetak gol setelah empat bulan absen karena cedera lutut.

Selain itu, Trezegol, begitu ia biasa disapa, menegaskan tidak ada rivalitas antara dirinya dan Amauri. "Tidak ada persaingan di antara pemain di Juve. Aku sendiri senang bisa berdampingan dengan Amauri, salah satu penyerang terbaik Serie-A saat ini," ungkap pemain berusia 31 tahun ini

Mengenai makna kemenangan atas Palermo, Trez menjelaskan, Palermo adalah tim kuat dan ia senang bisa melewati laga dengan raihan tiga poin. "Palermo tim kuat. Mereka menyulitkan kami sebelum akhirnya kami bangkit pada babak kedua," aku pemain asal Perancis ini.

Dikatakan juga, kemenangan atas Palermo, selain menjaga persaingan dengan Inter, juga menjadi modal penting sebelum menghadapi Chelsea di Liga Champions, pekan depan. "Kemenangan atas Palermo akan memantapkan langkah kami ke London. Kami ingin memberikan hiburan dan kebanggaan bagi pendukung yang sudah begitu lama dan setia menanti kejayaan kami," tambah mantan pemain AS Monaco ini.

Baca Selengkapnya......

Juventus Turunkan Skuad Terbaik


Klub raksasa Italia Juventus menurunkan pemain-pemain terbaiknya guna menghadapi perlawanan tangguh tim mapan Inggris Chelsea di laga tandangnya ke Stamford Bridge pada pertemuan pertama babak 16 besar Liga Champions.

Meski demikian tim asuhan Claudio Ranieri itu tidak akan diperkuat oleh bek Jonathan Zebina dan Dario Knezevic yang divonis cedera panjang, sementara Paolo De Ceglie dan Cristiano Zanetti juga belum pulih dari cedera.

Kabar terbaik yang diterima oleh The Old Lady adalah pulihnya bek tangguh Giorgio Chiellini yang sudah tampil pada akhir pekan kemarin dan kini berada dalam performa terbaiknya saat terakhir menang 2-0 atas Palermo.

Sementara itu di lini depan, Juventus juga sudah dapat menurunkan David Trezeguet, saat ia juga menorehkan salah satu gol kemenangan timnya.

Skuad melawan Chelsea:

1 Buffon 3 Chiellini 4 Mellberg, 7 Salihamidzic, 8 Amauri, 9 Iaquinta, 10 Del Piero, 11 Nedved 12 Chimenti 13 Manninger, 16 Camoranesi, 17 Trezeguet, 18 Poulsen, 19 Marchisio, 20 Giovinco, 21 Grygera, 22 Sissoko, 28 Molinaro, 30 Tiago, 32 Marchionni, 33 Legrottaglie.


Baca Selengkapnya......

Cibiran Buffon bagi City


Sejak diambil alih atau di-takeover juragan minyak asal Uni Emirat Arab yang tergabung dalam konsorsium Abu Dhabi United Group (ADUG) pimpinan Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan, di beberapa hari terakhir bursa transfer musim panas 2008, Manchester City aktif bergerak menyodorkan tawaran menggiurkan kepada sejumlah pemain bintang atau top dunia.

Salah satu yang berhasil kepincut dengan ‘jualan’ City adalah striker Timnas Brasil yang sebelumnya menjadi target utama Chelsea, Robinho.

Di bursa transfer musim dingin, dengan kekuatan finansial yang solid, City kembali melakukan ancang-ancang untuk menambah gemerlapnya skuad asuhan Mark Hughes dengan menyodorkan “segunung” fulus untuk memboyong dua pemain top dunia, kiper Juventus dan Timnas Italia, Gianlugi Buffon dan superstar Brasil yang bermain bersama AC Milan, Kaka.

Kedua langkah itu membentur tembok. City yang diklaim menawarkan fee transfer sebesar 65 juta pound untuk memboyong Buffon akhirnya harus puas hanya mendapatkan kiper sekaliber Shay Given yang dilepas Newcastle United dengan bandrol sebesar 8 juta pound.

Baca Selengkapnya......

Buffon: Juve Dan Barca Final Ideal


Entah memang sangat optimis atau sekedar berandai-andai, kiper timnas Italia itu sepertinya yakin kalau Juve akan masuk final Liga Champions di musim ini.

Kalau timnya masuk final, Buffon (foto) berharap akan bertemu Barca yang menurutnya akan menjadi final ideal.

Penjaga gawang berusia 30 tahun ini baru pulih dari cedera dan siap memimpin timnya menghadapi Chelsea di pertandingan pertama babak 16 besar Liga Champions.

"Saya memimpikan pertandingan final melawan Barcelona, itu akan jadi gim yang seru. Tapi kalau kami gagal ke final, saya ingin melihat pertandingan antara Roma dan Liverpool," ujarnya kepada Rai Sport.

Sebelum bisa menapaki babak final, Buffon tentu mesti bekerja keras lebih dulu untuk menghalau serangan dari duet maut The Blues, Nicolas Anelka dan Didier Drogba.

Baca Selengkapnya......

Sissoko: Juve Mampu Sengat Chelsea


Juventus sukses menekuk Palermo 2-0 tadi malam untuk mempertahankan selisih sembilan poin dari pimpinan klasemen Serie A Italia, Inter Milan.


Pasukan Claudio Ranieri unggul setelah 27 menit pertandingan melalui aksi solo Mohamed Sissoko (foto), sekaligus gol keduanya sepanjang musim ini.

"Aku sangat senang, karena aku mencetak gol indah dan kemenangan ini sangat penting," tutur Momo kepada Sky Sport pasca-pertandingan.

"Aku terus bermain hingga akhir, meski engkelku kesakitan, tapi aku mencoba untuk pulih tepat waktu demi partai Rabu esok."

Juve akan terbang ke London untuk menghadapi Chelsea pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions.

"Jika kami bermain sebagai tim, seperti saat melawan Real Madrid, kami dapat melakukan hal-hal hebat," terang pemain berusia 24 tahun ini.

"Aku menyaksikan babak pertama pertandingan Chelsea dengan Aston Villa, mereka tim yang bagus, tapi jika bisa membawa semangat seperti pertandingan tadi ke Stamford Bridge, kami dapat mengemas kemenangan."

Baca Selengkapnya......