TRANSLATE

29 Juli 2009

Diego, Kunci Kebangkitan Juve


Ketika mengalahkan Seongnam 3-0 di Peace Cup, Diego melakukan debutnya bersama Juventus sejak ditransfer dari Werder Bremen. Dalam pertandingan itu, Diego mencetak gol indah, sekaligus menunjukkan kapasitasnya sebagai pemain yang pantas membela Juventus.

Setidaknya demikian penilaian yang diberikan Felipe Melo. Rekan Diego di Bianconeri yang juga sama-sama melakukan debut itu menilai, pemain asal Brasil tersebut akan bisa membawa Juventus meraih kejayaan dengan berbagai gelar juara.

"Kami akan menjalani musim yang panjang ke depan, dan kami bisa menggantungkan banyak harapan kepada Diego. Juara Serie A Italia adaah sebuah impian. Tapi dengan kerja itu bisa dicapai," ujar gelandang bertahan ini dilansir laman resmi klub.

"Sejak saya bergabung dengan rekan-rekan di tim ini, saya telah bekerja keras. Saya juga langsung sadar telah bergabung di sebuah keluarga besar, dan klub hebat. Ini sangat penting bagi saya."

Baca Selengkapnya......

PROFIL Classic Match: Juventus 1-0 Liverpool



Era 80-an menjadi masa keemasan perjalanan Juventus. Dominasi tim asal Italia ini tak hanya di Serie A Italia, tapi merambah di Benua Eropa.

Sejarah mencatat puncaknya terjadi 1985, ketika Juventus menjadi tim Eropa pertama yang berhasil meraih seluruh gelar UEFA. Rekor yang baru terpecahkan pada 1992 ketika Ajax Amsterdam dan Bayern Munich pada 1996.

Salah satu korban keperkasaan Juventus saat itu yakni Liverpool. The Reds takluk 1-0 dari La Vecchia Signora di Heysel Stadium, Brussels, dipartai puncak Piala Eropa, kompetisi yang menjadi cikal bakal lahirnya Liga Champions. Juventus merebut gelar pertamanya di kompetisi ini.

Meski gagal meraih gelar di Serie A Italia musim itu, gelar Piala Eropa cukup membuat Juventus ditakuti. Disandingkan gelar Piala Intercontinental.

Magis Juventus saat itu tak lain legenda sepakbola asal Prancis Michel Platini. Tak heran jika masa itu, mengenal Juventus tak terlepas dari Platini.

Gelar pertama Piala Eropa untuk Juventus membuat Platini mencetak hattrick sebagai pemain terbaik Eropa untuk tiga musim beruntun serta capocannoniere atau topskor terbanyak dalam jangka waktu sejak 1983-1985. Tahun yang sama, Platini terpilih sebagai pemain terbaik dunia versi majalah.

Hanya mendung sedikit memayungi gelar Juventus ini. Menyusul tragedi Heysel yang merenggut 39 nyawa pendukung Juventus. Runtuhnya tembok penahan di tribun penonton menjadi penyebab tragedy memilukan ini.

Jalannya pertandingan
29 Mei 1985
Heysel Stadium-Brussels
Wasit: Andre Daina (Swiss)

Juventus 1-0 Liverpool
(Platini 56)

Pertemuan Juventus melawan Liverpool dinantikan banyak pihak. Inilah laga antara Juventus sebagai juara Piala Winners dan Liverpool sebagai juara bertahan Piala Eropa.

Akibat tragedi yang memakan korban, laga final 1985 ini sempat tertunda satu setengah jam dari waktu sebenarnya. Namun agar para pendukung lain tidak kecewa dan bentrokan lebih hebat antar penonton, wasit Dina memutuskan pertandingan tetap dimainkan.

Hanya saja kapten Juventus Gaetano Scirea dan Phil Neal turun tangan untuk meredam emosi suporter. Pertandinganpun dimulai.

Dibabak pertama, sebagai juara bertahan Liverpool tampil lebih menekan. Sayang kokohnya pertahanan The Kop sempat bermasalah, ketika pertandingan baru berjalan empat menit Mark Lawrenson ditarik keluar pelatih Joe Fagan.

Untuk dapat memetik kemenangan, Fagan mencoba cara baru di awal dengan memasukan Gary Gillespie menggantikan posisi Mark Lawrenson. Begitupun Paul Walsh yang digantikan Craig Johnston. Namun mereka gagal menembus gawang Juventus.

Sebaliknya Giovanni Trapattoni, tak merubah formasi timnya. Kesempatan akhirnya datang menit 56. Bermula dari kesalahan fatal Gillespie yang menjatuhkan Zbigniew Boniek di kotak terlarang membuat wasit menunjuk titik putih.

Tak ada ampun, Platini yang mendapat tugas mencetak gol sukses menaklukan kiper Bruce Grobbelaar. Satu gol Platini membuat timnya juara dan tak terbalaskan hingga pertandingan berakhir. Bagi Platini gol ini menjadi pembuktian dirinya masih yang terbaik.


Susunan Tim
Juventus
Pelatih: Giovanni Trapattoni

Rossi (Vignola) - Briaschi (Pradelli)
Boniek - Platini - Tardelli - Bonini
Favero - Cabrini - Brio - Secirea (c)
Tacconi


Liverpool
Pelatih: Joe Fagan

Rush - Dalglish
Whelan - Walsh (Johnston) - Wark - Nicol
Neal (c) - Beglin - Lawrenson (Gillespie) - Hansen
Grobbelaar

Baca Selengkapnya......

Melo: Diego Dapat Bawa Juventus Juara Serie A


Tiket semi final Peace Cup 2009 akhirnya diraih Juventus. La Vecchia Signora memastikan lolos setelah menundukan Seongnam Ilhwa 3-0 di Chapin, Jerez, Rabu (29/7) dinihari.

Sukses ini berkat salah satu pemain baru Juventus Diego. Satu golnya di menit ke-52 melengkapi dua gol lainnya yang dicetak Vincenzo Iaquinta menit 40 serta gol Nicola Leggrotaglie pada menit ke-70.

Aksi Diego ini membuat rekan satu timnya Felipe Melo yakin, mantan pemain Werder Bremen itu dapat membawa Juventus meraih gelar Serie A Italia.

"Kami berhasil mendapatkan kemenangan ini setelah dua hari bermain imbang dengan Sevilla," kata Felipe Melo seperti dikutip situs resmi Juventus.

"Kami akan menghadapi musim yang panjang di depan dan kami memiliki motivasi tinggi bersama Diego. Scudetto salah satu mimpi kami, tapi untuk itu kami butuh kerja keras," kata Melo.


Baca Selengkapnya......

Semifinal PEACE CUP : next match Real Madrid vs JUVENTUS




Baca Selengkapnya......

PEACE CUP 2009: JUVENTUS vs Seongnam ilhwal chunma 3-0


Klub asal Italia ini menjadi juara Grup A dengan mengumpulkan enam poin, mereka mengungguli Sevilla dan Seongnam yang masing-masing hanya meraih satu poin.

Dalam pertandingan terakhir penyisihan grup, Rabu (29/7) dinihari WIB, Juve menghadapi Seongnam di stadion Chapin, Jerez, Spanyol.

Tim asuhan Ciro Ferrara itu memang lebih menguasai permainan tapi mereka sempat kesulitan menembus pertahanan lawan yang bermain defensif.

Striker veteran Vincenzo Iaquinta mampu memecah kebuntuan dengan mencetak gol di menit ke-40. Gol tersebut membuat pemain Juve semakin bersemangat.

Sedangkan Seongnam juga tak mau menyerah begitu saja. Mereka berusaha membangun serangan, tapi sayangnya sulit membongkar pertahanan Buffon cs yang dikenal kokoh.

Seongnam justru harus kebobolan lagi melalui gol perdana Diego di menit ke-53, dan ditutup dengan pemain belakang Legrottaglie yang membuat gol di menit ke-70.

Skor akhir 3-1 untuk kemenangan Juve. Di gim pertama, Juve mengalahkan Sevilla dengan skor tipis 2-1.

Baca Selengkapnya......