TRANSLATE

13 September 2009

Ferrara Berharap Trezeguet Tak Pergi


ROMA, KOMPAS.com - Pelatih Juventus, Ciro Ferrra, senang bukan kepalang saat timnya berhasil menyikat tuan rumah Lazio, 2-0. Baginya, kemenangan ini makin sempurna setelah David Trezeguet menyumbangkan gol penutup. Ferrara berharap Trezeguet mengurungkan niatnya untuk angkat kaki akhir musim ini.

Pada laga ini, Trezeguet mencetak gol perdananya di musim ini. Gol ini membuktikan bahwa Trezeguet penyerang yang masih tajam dan berbahaya. Ia berhasil menciptakan gol di menit ke-90 setelah memanfaatkan bola liar hasil tembakan Amauri.

"Gol itu sangat penting baginya dan faktanya dia bermain selama 90 menit dengan kondisi yang baik. Ini menandakan, ia dapat kembali membela tim. Bagi seorang penyerang, mencetak gol dapat menambah kepercayaan dan dia telah bekerja keras untuk kesempatan itu," jelas Ferrara.

Pada awal bulan ini, Trezegol - sapaan akrab Trezeguet - menyatakan akan angkat kaki dari Stadion Delle Alpi. Bahkan, ia siap membela AC Milan pada transfer window Januari 2010. Trezeguet memutuskan pergi karena ia merasa tidak ada kesempatan untuknya di skuad reguler "Si Nyonya Tua".

Baca Selengkapnya......

Diego, Tumbal Kemenangan Juventus


ROMA, KOMPAS.com - Gelandang Juventus, Diego harus menjadi tumbal kemenangan 2-0 atas Lazio di Olimpico dalam lanjutan Serie-A, Sabtu (12/9). Ia mengalami cedera paha kanan dan terancam absen dalam beberapa pekan.


Sejak bergabung dengan Juventus pada bursa transfer lalu, Diego memang langsung cocok dengan permainan Juventus. Lebih dari itu, ia mampu mengangkat performa tim dengan memainkan peran sebagai trequartista dalam skema 4-3-1-2 pelatih Ciro Ferrara. Sejauh ini, ia telah mencetak dua gol dakam tiga kali penampilannya di Serie-A.

Alasan itulah yang membuat Ferrara kembali memasang Diego pada duel keras melawan Lazio. Apalagi, ia berada dalam kondisi fisik bugar karena tidak ikut membela Brasil di babak kualifikasi Piala Dunia.

Namun, berbagai pertimbangan dan harapan itu kandas di lapangan. Saat pertandingan memasuki menit ke-44, Diego harus ditarik dari lapangan karena mengalami gangguan otot paha.

Ferrara pun tak bisa benar-benar menikmati kemenangan 2-0 atas Lazio yang mengantar timnya menguasai klasemen sementara Serie-A. Ia khawatir Diego mengalami cedera parah. Menurutnya, Diego adalah jenis pemain yang tak mudah berhenti di tengah laga ketika fisiknya mengalami gangguan. Bila ia sampai minta ditarik keluar lapangan, seperti dalam duel versus Lazio, itu berarti, keadaannya luar biasa.

"Kami harus menunggu sampai keluarnya hasil (pemeriksaan medis) besok. Saya pikir, ia mengalami sesuatu yang cukup serius karena ia biasanya bertahan dalam keadaan apa pun. Ia mengalami nyeri otot saat melangkah dan itu membatasi (gerak)," papar Ferrara.

Soal kemungkinan Diego absen saat Juventus menghadapi Bordeaux dalam fase grup Liga Champions, Rabu (16/9), Ferrara mengaku tidak mengkhawatirkan performa tim. Menurutnya, Juventus tidak bergantung kepada Diego atau pemain mana pun. Ia yakin, semua pemain bisa berkontribusi maksimal untuk tim.

"Bagi saya, setiap orang di skuad ini penting. Saya punya banyak pilihan pemain profesional. Saya tidak tahu tidak semua dari mereka bermain bermain stabil selama satu musim. Namun, mereka akan berkontribusi," ungkapnya.

"Saya terkesan kepada (Sebastian) Giovinco dan (David) Trezeguet yang sebelumnya tidak bermain dan Tiago yang tampil dari kursi cadangan. Secara khusus, saya mengamati (Martin) Caceres, yang sangat efektif dalam debutnya," ujarnya.

Trezeguet dan Caceres tampil cemerlang dalam duel itu. Keduanya mencetak gol yang menentukan kemenangan Juventus

Baca Selengkapnya......

Sikat Lazio, Juventus Bungkam Moratti


ROMA, KOMPAS.com - Juventus sukses mengalahkan tuan rumah Lazio 2-0 pada lanjutan Liga Serie-A, Sabtu (12/9). Kemenangan ini sekaligus membungkam Presiden Inter Milan, Massimo Moratti, yang sebelumnya mendoakan agar Lazio mengalahkan "I Bianconeri".

Sebelum partai ini memang diwarnai perang komentar antara kubu Juventus dan Inter Milan. Awalnya, pelatih Timnas Italia, Marcello Lippi, menjagokan Juventus bakal meraih scudetto. Inter pun merasa tersinggung.

Maka, Moratti mendoakan agar Lazio mengalahkan Juventus, agar Lippi tertampar. Namun, kini justru Juventus yang "menampar" Moratti, setelah mengalahkan Lazio. Apalagi, kemenangan itu sementara mengukuhkan "Si Nyonya Tua" nongkrong di posisi puncak klasemen.

Ini memang pertandingan menegangkan, sekaligus amat ketat. Lazio punya tim yang kompak dan dalam dua pertandingan sebelumnya selalu menang. Juventus pun sempat dibuat kesulitan.

Saling serang terjadi, namun babak pertama berlalu tanpa gol. Memasuki babak kedua, Juventus tampaknya lebih bersemangat menekan. Ini membuat Lazio sering kewalahan.

Puncaknya, pada menit ke-72 Martin Caceres membobol gawang Lazio yang dijaga Fernando Muslera. Caceres yang mendapat bola, melakukan tendangan setengah voli dan menaklukkan Muslera.

Permainan semakin ketat dan cepat. Lazio berusaha mengejar ketinggalan. Sampai menjelang bubar, pertarungan makin ketat. Namun, Juventus kembali mengambil keuntungan pada masa injury time. Tendangan Amauri hanya bisa diblok Muslera. David Trezeguet yang mendapat bola, langsung melesakkannya ke gawang Lazio, 2-0.

Baca Selengkapnya......

08 September 2009

Diego Ingin Beri Juventus Seabrek Gelar Juara


Playmaker Juventus Diego telah mengawali karirnya di Juventus dengan kemegahan setelah menyandang status sebagai salah satu pemain mahal yang diboyong pada transfer musim panas kemarin.

Kini, pemain asal Brasil ini berambisi ingin memberikan skuad asal Turin itu seabrek gelar juara.

Dalam wawancaranya kepada majalah Don Balon, Diego mengaku tak pernah menyangka kalau kedatangannya di Juventus ini menjadi magnet besar.

"Kini saya berharap, semua dari kita bisa bersatu, baik itu pemain maupun para fans untuk bisa meraih hal-hal penting."

"Terus terang saya mempunyai antusiasme yang begitu besar dan kepercayaan yang tinggi. Saya ingin memainkan peranan penting juga di Liga Champions nanti."

"Saya juga sangat ambisius karena saya tak hanya ingin bermain saja di pentas kejuaraan ataupun Coppa Italia saja. Tetapi saya mempunyai cita-cita untuk mendapatkan prestasi yang paling penting lewat seragam ini."
goal.com

Baca Selengkapnya......

Di Canio: Diego Lebih Hebat Dari Kaka


Paolo Di Canio, salah satu legenda Lazio, memuji Diego Ribas dan menyebutnya jauh lebih baik dari Ricardo Kaka.


"Dia satu-satunya real trequartista dalam sepakbola modern. Dia contoh yang harus diikuti banyak pemain," ujar Di Canio.

"Cara dia bergerak sangat sempurna, sangat sulit untuk menjatuhkannya," lanjut mantan pemain West Ham dan Celtic itu.

Di Canio juga mengatakan teknik Diego sangat unik. Pemain seperti Wesley Sneijder, Goran Pandev, dan Dejan Stankovic, mungkin cukup bagus, tapi ketiganya harus beradaptasi bermain di posisi yang saat ini ditempati Diego.

"Kaka butuh ruang dan tidak bisa bergerak melintas garis seperti Diego lakukan," puji Di Canio.

Di Canio merasa aneh Carlos Dunga tidak memanggilnya ke timnas Brasil. Dia juga menyebut Diego sebagai pemain yang pantas mendapatkan Ballon d'Or.

"Mungkin Leo Messi lebih baik darinya. Pemain Argentina itu bergerak seperti pemain PlayStation," kata Di Canio.

Mengomentari hasil belanja Juve, Di Canio mengatakan Felipe Melo sebagai pemain yang pantas dibeli. Melo, kata Di Canio, memang tidak seperti Xabi Alonso tapi pemain seperti dia relatif telah hilang.

"Cara dia bertahan dan membangun serangan sangat penting bagi tim. Dia hanya perlu mengontrol diri. Bermain bersama Tiago Mendes juga membuat Melo lebih percaya diri," Di Canio mengakhiri.
goal.com

Baca Selengkapnya......

Hormati Juve, Trezeguet Tolak Milan


Musim ini menjadi akhir dari sepuluh tahun karir David Trezeguet bersama Juventus.


Penyerang asal Prancis ini akan meninggalkan Juventus begitu musim berakhir. Kepindahan bahkan bisa terjadi lebih dini karena beberapa penawaran sempat dipertimbangkan pada bursa transfer lalu.

Menurut agen Antonio Caliendo, AC Milan nyaris mendapatkan kliennya, meski demi menghormati klubnya saat ini, Trez memilih bertahan hingga semusim lagi.

"Trezeguet nyaris pindah ke Milan," ujar sang agen kepada Tuttomercatoweb.

"Dia tak mau melakukan tindakan yang berlawanan dengan keinginan klubnya, Juventus, dan tidak pula mengecewakan para fans."

"Apakah dia hengkang Januari ini? Kita tak pernah tahu, tapi aku rasa dia akan bertahan di Juve hingga akhir musim lagi-lagi sebagai tanda hormat kepada klub dan para suporter."

"Dia akan menunggu hingga klub menemukan pengganti sepadan dan baru membuat keputusan."
goal.com

Baca Selengkapnya......

Rossi Dibidik Untuk Gantikan Trezeguet


Masa depan striker veteran David Trezeguet di Juventus masih belum pasti. Rumor menyebutkan ia akan kembali bergabung dengan bekas klubnya Monaco.

Meski masih belum ada kepastian apakah Trezeguet akan kembali ke Monaco, namun Juve sudah berancang-ancang merekrut striker baru.

Juve dikabarkan mengincar Giuseppe Rossi. Mantan striker Manchester United yang kini bermain di Villarreal ini diproyeksikan menggantikan Trezeguet.

Juve sesungguhnya pernah memasukkan Trezeguet sebagai bagian dari kesepakatan transfer Rossi, awal tahun ini. Namun, rencana itu batal.

Kini, Villarreal tak menghendaki pertukaran pemain dan mematok harga €25 juta untuk Rossi.

Selain Rossi, Juve juga mengincar striker Napoli Ezequiel Lavezzi dan Goran Pandev yang masih membela Lazio.
goal.com

Baca Selengkapnya......

Ubah Komposisi Tim, Lippi Akan Turunkan Grosso & Marchisio


Komposisi skuad Italia untuk laga kualifikasi Piala Dunia 2010 menghadapi Bulgaria dipastikan akan berbeda dari laga sebelumnya.


Pelatih Marcello Lippi menegaskan jika akan menurunkan pemain starter yang tidak sama dari sebelumnya. Fabio Grosso dan Claudio Marchisio adalah mereka yang akan mendapat kesempatan bermain.

"Grosso dipastikan bisa bermain, itu pasti," tegasnya dikutip Novantesimo.it.

"Sementara untuk Marchisio, saya rasa dia siap," lanjutnya lagi.

Seringnya Lippi merombak skuadnya memunculkan indikasi jika dia sedang melakukan eksperimen untuk menemukan komposisi terbaik timnya, yang oleh sebagian pihak diklaim belum ditemukan.

goal.com

Baca Selengkapnya......

06 September 2009

Dua Gol Bunuh Diri Kaladze Menangkan Italia


Tbilisi - Italia berhasil menekuk Georgia 2-0 di lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2010. Namun sepasang gol Azzurri di laga itu merupakan 'pemberian' Kakha Kaladze yang melakukan dua kali bunuh diri.
span class="fullpost">
Dalam laga yang digelar di Lokomotiv Stadium, Minggu (6/9/09) pagi WIB itu Italia yang mengandalkan permainan melebar dari dua winger Mauro Camoranesi dan Marco Marchionni bermain tidak begitu menggigit.

Terlepas dari hal itu, raihan tiga angka ini memantapkan posisi Italia di puncak klasemen Grup 8 Kualifikasi Piala Dunia dengan poin 17.

Jalannya pertandingan
Menghadapi Georgia yang di atas kertas bukan lawan sebanding, Italia mencoba mengambil inisiatif sejak awal. Fabio Cannavaro dan kawan-kawan mendominasi awal laga dan mengurung tuan rumah di daerah pertahanannya sendiri.

Namun duet Andrea Pirlo dan Angelo Palombo di pusat permainan Azzurri kurang luwes dalam mengembangkan permainan. Alhasil bola lebih banyak berkutat di lapangan tengah.

Italia mendapat peluang di menit 14 melalui tandukan Camoranessi di depan gawang tuan rumah. Namun bola hasil sundulan gelandang Juventus itu masih belum menemui sasaran.

Tujuh menit kemudian Giorgio Chiellini hampir membuat tim tamu unggul jika saja tandukannya tidak melebar. Meski mendominasi permainan Italia tampak kesulitan melakukan tusukan langsung ke jantung pertahanan Georgia yang dikoordinir oleh Kaladze.

Sedangkan tuan rumah yang lebih banyak menumpuk pemainnya di belakang cenderung mengandalkan serangan balik. Di menit 32 Amiran Sanaia melepaskan tembakan jarak jauh namun masih dapat diamankan oleh Gianluigi Buffon. Skor imbang tanpa gol ini bertahan sampai berakhirnya babak pertama.

Keadaan tidak berubah banyak di awal babak kedua. Georgia yang sebelumnya bermain lugas mulai sedikit berani menahan bola lama.

Berulang kali serangannya dimentahkan Italia berhasil unggul di menit 56 melalui gol bunuh diri Kaladze. Pemain asal AC Milan itu salah mengantisipasi bola jauh dari Palombo dan malah tanpa sengaja menyundul bola ke gawangnya sendiri.

Mimpi buruk Kaladze rupanya belum berakhir. Ia kembali mengoyak jala timnya sendiri di menit 67.

JIka di gol pertama Kaladze melakukan keteledoran dengan kepala, kali ini ia menggunakan kakinya. Pemain berusia 31 tahun itu hendak membuang umpan silang yang masuk ke kotak penalti Georgia namun bola sepakan kaki kanannya malah melintir tajam ke gawangnya sendiri.

Unggul 2-0, Italia tampak sedikit mengendurkan tekanan. Pirlo yang merupakan pengatur serangan tim tamu lebih banyak membagi bola ke sisi lapangan daripada langsung mengirim umpan ke depan.

Fabio Quagliarella hampir menambah angka di menit 90 ketika tandukan jarak dekatnya membentur mistar gawang dan sempat menyentuh tubuh badan Bediashvili.

Hasil 2-0 untuk keunggulan Italia bertahan sampai wasit Marcin Borski meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.


Susunan pemain :
Georgia: Bediashvili, Khizanishvili, Kaladze, Sanaia, Lobzhanidze, Kobiasvili, Khmaladze, Kenia, Razamadze (Tskitshvili '73), Ananidze, Dvalishivili

Italia: Buffon, Cannvaro, Zambrotta, Chiellini, Criscito, Marchionni, Pirlo, Camoranesi (Santon '73), Palombo (D'Agostino '62), Iaquinta, Rossi (Quagliarella'59)
detiksport

Baca Selengkapnya......

Legrottaglie: Saya di Juve Saja, Mourinho


Turin - Nicola Legrottaglie disarankan pindah klub oleh Jose Mourinho, saat membalas ucapan Fabio Cannavaro. Tapi yang bersangkutan tak tertarik pada saran itu dan akan bertahan bersama Juventus.

Dalam satu pekan terakhir Cannavaro dan Mourinho terlibat perang kata-kata. Permasalahan bermula ketika pemain asal Juve tersebut menganjurkan Davide Santon dan Mario Balotelli untuk hengkang dari Inter terkait ketatnya kompetisi di skuad utama Nerrazuri .

Mourinho langsung melakukan serangan balik dengan mengatakan bahwa Legrottaglie, pemain yang terancam hanya duduk di bench saja karena kedatangan Cannavaro, seharusnya pergi saja dari Juve agar peluangnya bergabung bersama tim nasional Italia tetap terbuka.

Kisah berlanjut, komentar Mourinho itu mendapat tanggapan dari negatif dari Legrottaglie. Pemain berusia 32 tahun itu mengatakan bahwa dirinya sangat menikmati berada di Juve meski tidak banyak merumput.

"Saya menghormati pendapat Mourinho, namun saya senang di Turin. Cukup membahagiakan rasanya di Juve, meski saya tidak selalu bermain," tuturnya di Football Italia .

Menurut Legrottaglie ia hanya memerlukan kurang lebih 20 partai saja untuk membuktikan bahwa dirinya layak untuk diangkut ke Afrika Selatan tahun depan.

"Anda tidak harus terlibat di setiap laga untuk diikutkan pada Piala Dunia, 20 laga saja sudah cukup kompetitif," timpalnya.
detiksport

Baca Selengkapnya......

02 September 2009

Ferrara Puas Dengan Transfer Juve

Sebagaimana kebanyakan klub lain, Juventus ikut memaksimalkan masa belanja pemain tahap pertama musim 2009/10. Lima pemain didatangkan dengan nilai investasi lebih dari 50 juta euro.


Dengan pemain yang ada saat ini, pelatih Juventus Ciro Ferrara optimis skuadnya cukup mumpuni untuk bisa meraih hasil manis.

"Sebuah aktifitas transfer yang luar biasa. Semua pemain yang saya minta datang dan saya mendapati diri saya berada di dalam skuad yang kompetitif," tandas Ferrara kepada Tuttosport.

"Saya sangat bangga juga puas karena bukan menjadi hal yang biasa bagi seorang pelatih memulai seperti saya dengan tim yang ada seperti ini. Kami bukannya berimprovisasi selama jendela transfer. Ada proyek nyata dari awal dan kami mengikutinya dengan tepat."

Dengan kondisi yang ada ini, Ferrara sadar jika tanggung jawab yang diembannya menjadi cukup besar.

"Saya tahu dengan tanggung jawab dan target dari tim ini. Sekarang kami harus mulai memetik kemenangan," paparnya.


Baca Selengkapnya......

Juve-Fiorentina Tak Jauh Beda


Juventus menunjukkan performa bagus di awal musim ini. Dua kemenangan juga sudah dipetik Bianconeri dalam dua laga mereka.


Sementara Fiorentina tidak demikian. La Viola masih kesulitan menemukan performa terbaiknya sejauh ini, meski tetap dipertimbangkan akan kembali membuat kejutan di akhir musim.

Meski menunjukkan grafik penampilan yang jauh berbeda, Marco Marchionni menilai kualitas yang dimiliki kedua tim nyaris sama.

"Saya tak melihat banyak perbedaan antara kami dan Juventus," ujar mantan gelandang Juve yang kini membela Fiorenina itu.

"Fiorentina dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan performa yang bagus dan membuktikan bisa bersaing dengan tim mana pun," lanjutnya kepada sportmediaset.it.

"Kami harus berhati-hati dengan Genoa, Napoli dan Lazio, yang bermain sangat bagus."

goal.com

Baca Selengkapnya......

Buffon Gembira Ranieri Ke Roma


Kiper Juventus Gianluigi Buffon menyambut gembira kepindahan pelatih Claudio Ranieri ke bangku cadangan AS Roma. Pernyataan Buffon ini melanjutkan kabar yang menyebut Ranieri menjadi pengganti Luciano Spalletti yang telah menyampaikan pengunduran dirinya sebagai pelatih Giallorossi.

"Saya bahagia dengan kembalinya dia ke bangku cadangan," kata Buffon seperti dikutip situs Sportal.

Ranieri pernah didepak oleh Juventus pada musim lalu gara-gara dalam dua bulan meraih hasil tanpa kemenangan sehingga membuat klub berjuluk Bianconeri itu tersingkir dari perburuan mengincar gelar juara.

Buffon pada saat itu termasuk yang cukup lantang menyuarakan rasa tidak senangnya dengan hasil minim yang dialami Juventus semasa di era Ranieri.

Sebagai seorang pelatih, Ranieri ini sudah cukup memiliki segudang pengalaman melatih klub elit. Selain Juventus, dia pernah juga mengarsiteki Fiorentina, Valencia, Chelsea, dan Parma.

Ranieri bakal menjadi pengganti Spalletti menyusul dua kekalahan beruntun yang dialami AS Roma pada pertandingan kompetisi Serie A Italia musim ini.
goal.com

Baca Selengkapnya......

01 September 2009

Grosso Gabung Ke Juventus



Juventus akhirnya merampungkan upayanya mendapatkan pemain bertahan milik Lyon Fabio Grosso. Grosso dikontrak selama tiga tahun dengan nilai transfer sebesar €3 juta.

"Transfer dari pemain bertahan timnas Italia itu telah direalisasikan berkat adanya upaya substansial yang dilakukan Juventus dengan menyepakati untuk meningkatkan penawaran kami menjadi €2 juta ditambah €1 juta yang didasarkan pada penampilannya di masa mendatang," demikian pernyataan resmi yang dirilis lewat situs Lyon.

Bianconeri sejauh ini memang disebut-sebut sangat tertarik terhadap pemain berusia 31 tahun ini. Selama bersama dengan Lyon sejak 2007, Grosso telah 52 kali tampil dengan mengantarkan klubnya sekali meraih tropi dari kompetisi Ligue 1 Prancis, Piala Prancis, dan satu lagi tropi dari Piala Super Prancis.

Hadirnya Grosso ini melengkapi pembelia pemain baru yang telah dilakukan Juventus sepanjang transfer musim panas ini. Pada sesi ini Juve tercatat telah mendatangkan Diego, Felipe Melo, dan Fabio Cannavaro.
goal.com

Baca Selengkapnya......

Juventus Pastikan Marchisio Tak Cedera Serius


Claudio Marchisio menunjukkan gelagat mencurigakan saat membawa Juventus menundukkan Roma 3-1 dinihari tadi.

Gelandang Juventus itu tampak kesakitan usai mendapat tekel dari salah satu pemain Roma. Setelah itu, meski sudah mendapat perawatan, Marchisio tampak berjalan terpincang dan beberapa kali memegangi engkelnya.

Sempat muncul kekhawatiran jika Marchisio mengalami cedera retak, atau bahkan patah tulang pada engkel kaki kanannya. Namun kekhawatiran tersebut dibantah pihak klub.

Dalam situs resminya, Juventus menegaskan jika Marchisio hanya mengalami cedera otot, bukan patah tulang seperti yang dicemaskan.

Ditambahkan dalam keterangan resmi itu, Marchisio akan menjalani tes lanjutan untuk mengetahui seberapa parah cedera yang dialaminya dan bagaimana penanganan yang terbaik untuk masalah ini.

Karena masalah ini, Marchisio diperkirakan harus absen di sejumlah laga Juve, juga timnas Italia di kualifikasi Piala Dunia 2010 awal September nanti.



Baca Selengkapnya......



Diego menegaskan kehadirannya sebagai salah satu calon bintang di Italia setelah mencetak dua gol brilian, sementara itu Felipe Melo membuat gol dalam debutnya saat Juventus mempecundangi AS Roma 3-1 di Olimpico dalam sebuah pertandingan seru yang diwarnai dua tendangan membentur gawang.


Jelang laga bergengsi ini, kedua tim memiliki tekanan yang sama. Kemenangan meyakinkan Inter 4-0 di Milan Derby sehari sebelumnya membuat Juventus harus membutktikan diri sebagai salah satu kandidat juara sedangkan Roma membutuhkan hasil positif karena kalah di Genoa pekan lalu.

Giallorosso tampil bukan dalam kondisi terbaik karena tidak diperkuat Cicinho, Alexander Doni, Marco Andreolli, Matteo Brighi dan Stefano Chuka Okaka. Francesco Totti memimpin tim dengan dukungan dari Jeremy Menez dan Simone Perrotta dalam sebuah skema 4-3-2-1. Julio Sergio mengawal gawang menggantikan Artur yang sering melakukan blunder.

Juventus sendiri tidak diperkuat Mohamed Sissoko, Jonathan Zebina, dan Hasan Salihamidzic. Felipe Melo melakukan debutnya setelah hijrah dari Fiorentina, sementara itu Amauri dan Vincenzo Iaquinta berduet di lini depan. Hal ini memaksa Alessandro Del Piero dan David Trezeguet menghangatkan bangku cadangan.

Kedua tim terlihat sama kuat di awal pertandingan. Juve adalah tim yang pertama mampu mengancam gawang lawan saat Iaquinta menyusuri sayap kiri dan mengirimkan sebuah umpan, tetapi Amauri gagal menjangkaunya.

Juventus tampak berbahaya di udara dan hampir membuka kemenangan pada menit 21 saat sebuah tendangan bebas dari sektor kiri disundul oleh Tiago namun mampu diselamatkan Julio Sergio dengan gemilang.

Gol yang dinanti akhirnya lahir pada menit 24 saat Diego mencetak gol perdananya di Italia setelah melakukan sebuah akselerasi dari lini tengah. Pemain Brasil itu mampu mencuri bola dari Marco Cassetti dan menggiring bola melewati John Arne Riise sebelum menceploskan bola ke gawang Julio Sergio dengan kaki bagian luar.

Juventus kemudian menguasai pertandingan, tetapi malah AS Roma yang berpesta menyambut gol kejutan yang tercipta dalam sebuah situasi sulit. David Pizarro mengambil cepat tendangan bebas dengan mengirimkan umpan pendek ke Daniele De Rossi yang langsung melepaskan tendangan jarak jauh ke arah gawang Buffon dan gol istimewa kontan tercipta.

Juventus bereaksi dan hampir saja mampu mengembalikan kekuasaan tiga menit sebelum pertandingan babak pertama usai saat sebuah tendangan Amauri yang memanfaatkan umpan Diego bisa melewati Julio Sergio, tetapi bola mencium mistar gawang.

Tuan rumah pun sempat mengancam sebelum turun minum saat Menez menciptakan peluang bagi Totti, tetapi Buffon menunjukkan kelasnya dengan menciptakan sebuah penyelamatan gemilang.

Pada paruh kedua, Roma memasukkan Max Tonetto menggantikan Taddei, tetapi Juventus yang terus menciptakan peluang hingga menit ke-67 saat mantan bintang Werder Bremen, Diego sukses mengecoh Philippe Mexes dan membobol gawang Julio Sergio untuk keduakalinya.

Roma mencoba bangkit dengan memasukkan Mirco Vucinic tetapi serangan mereka selalu gagal termasuk sundulan Vucinic yang masih menyamping.

Tiago dua kali gagal menyempurnakan dua kesempatan emas saat Si Nyonya Tua berusaha menghabisi lawannya, tetapi Roma tetap terlihat berbahaya dan sebuah tendangan Totti hampir menyamakan kedudukan jika tidak menerpa mistar.

Juventus akhirnya mampu menegaskan kemenangan setelah Felipe Mello mencetak gol dengan kaki kiri dari jarak jauh pada masa injury time.

Juve dengan gemilang meraup enam angka dari dua pertandingan awal dan memberi peringatan dini pada kontestan lain bahwa mereka siap meraih Scudetto. Sedangkan AS Roma masih berusaha menemukan permainan terbaik mereka.

Baca Selengkapnya......