TRANSLATE

26 November 2008

Milan Lebih Takut Juve Ketimbang Inter

Meski Inter Milan mampu menundukkan Juventus dan kini berada di puncak klasemen, namun fakta tersebut tak dianggap AC Milan. Rossoneri menyebut Bianconeri lebih menakutkan ketimbang Nerazzurri.

Demikian komentar yang dilontarkan Adriano Galliani. Walau saat ini Inter masih cukup dominan dan jelas-jelas duduk di posisi teratas klasemen, skuad besutan Jose Mourinho tidak lebih menakutkan dibanding anak asuh Claudio Ranieri.

Wakil Presiden Milan itupun mengambil contoh tahun lalu saat AS Roma tertinggal 11 poin atas Inter. Meski Inter kemudian tetap menjadi scudetto, namun itu baru bisa dipastikian di pekan terakhir lewat pertandingan dramatis.

Maka saat Inter kini unggul tiga angka atas Paolo Maldini cs, Galliani mengaku tak perlu khawatir untuk bisa mengejar ketinggalan tersebut. Apalagi Inter juga masih kerap tampil kurang konsisten yang bisa menjadi penghambat di masa mendatang.

"Inter melaju jauh? saya tidak akan mengatakan hal itu karena masih terlalu jauh mengambil kesimpulan. Anda harus melihat musim lalu bagaimana Roma yang ketinggalan 11 poin (dari Inter), namun tetap memiliki kesempatan memenangi scudetto hingga hari terakhir," tukas Galliani seperti dilansir Goal.

Galliani pun merasa Juve lebih menakutkan ketimbang Inter dan performa "sangar" skuad besutan Claudio Ranieri bisa saja mengganggu asa Milan untuk merebut scudetto.

Sebelum dikalahkan Inter 1-0 pada pekan lalu, Juve memang tampil sangat baik dengan mencatat tujuh kali kemenangan beruntun termasuk saat dua kali menggasak Real Madrid (2-1, 2-0) di Liga Champions. Istimewanya, rekor itu dicatat saat badai cedera tengah melanda "Si Nyonya Tua".

"Liga masih seimbang. Milan dan seperti halnya Juve. Mereka (Juve) masih membuat saya takut," tukas Galliani.

Milan saat ini berada di posisi kedua Serie A pekan ke-13 dengan 27 poin, unggul tiga angka dari Juventus yang berada satu tingkat dibawahnya. Sedangkan Inter berada di puncak klasemen dengan 30 poin.

Baca Selengkapnya......

NEWS

Round-Up Liga Champions: Tim Unggulan Melenggang
Read More :

Xavi Diincar Raksasa Italia
Read More :

Mencari Pemain Terbaik Seri A
Read More :

Player Ratings: Zenit 0-0 Juventus
Read More :

Baca Selengkapnya......

'Bendungan' Juve Puaskan Ranieri

St Petersburg - Zenit St Petersburg tercatat lebih banyak menekan Juventus dalam laga matchday 5. Tapi "bendungan" a la 'Bianconeri' sukses meredamnya. Claudio Ranieri tak ayal memuji.

Juve memasuki pertandingan lawan Zenit, Rabu (26/11/2008) dinihari WIB, dengan status sudah pasti lolos. Entah berpengaruh atau tidak, yang pasti Alex Del Piero cs relatif lebih banyak ditekan.

Data statistik di Soccernet menunjukkan bahwa Zenit yang jadi tuan rumah membukukan 69 persen penguasaan bola, menyisakan Juve dengan perolehan 31 persen saja.

Selain itu, Zenit mampu membuat 19 tendangan dengan lima di antaranya mengarah ke gawang. Sementara tim tamu cuma melakukan 13 tendangan dan tiga di antaranya menyasar tepat ke gawang.

Ranieri yang mengaku bertekad datang untuk menang mengaku sedikit kecewa. Namun, hasil imbang pun disambut dengan cukup senang.

"Kami datang ke sini dengan tujuan mendapat angka penuh, tapi tak kuasa karena ketidakberuntungan dan penyeleasaian yang terburu-buru," ucap dia di Channel 4.

Sektor tengah Juve yang dalam pertandingan diisi Pavel Nedved, Momo Sissoko, Claudio Marchisio dan Mauro Camoranesi, yang kemudian diganti Marco Marchionni, juga dapat kredit khusus dari Ranieri.

"Kami membangun bendungan tangguh di lini tengah dan bikin empat atau lima peluang bikin gol. Pada hari Sabtu kami memberi komplimen buat Inter, malam ini kami memuji diri sendiri. Kami membuktikan kalau kami tengah berada dalam periode performa positif," tegas dia.

Akhir pekan lalu Juve ditekuk Inter Milan 0-1 dalam partai Seri A. Itu mengakhiri catatan selalu menang di tujuh partai terakhir tim asal kota Turin tersebut.

Baca Selengkapnya......

Juve vs Zenit Berakhir Tanpa Gol


Juventus gagal meraih hasil maksimal dari lawatannya ke Zenit St Petersburg. Sudah memastikan tiket ke babak perdelapanfinal, Bianconeri bermain imbang tanpa gol.

Meski mendapat tambahan satu poin, Juve belum bisa mengamankan posisi sebagai pemuncak klasemen. Sebelas poin yang dimiliki masih mungkin dikejar jika Real Madrid meraih hasil sempurna di dua laga terakhir sementara Bianconeri kalah di pertandingan pamungkas.

Jika Alessandro Del Piero makin nyaman dengan hasil tersebut, tidak demikian dengan Zenit. Jika Los Merengues mampu menundukkan BATE Borisov dalam laga yang berlangsung sesaat lagi, maka peluang mereka lolos ke babak selanjutnya dipastikan tertutup.

Jalannya Pertandingan

Juventus langsung mengambil inisiatif serangan sejak awal pertandingan. Tendangan bebas Mauro Camoranesi yang berhasil ditanduk Vicenzo Iaquinta dalam posisi bebas namun bola masih melayang meninggi dari bidang sasaran menandai awal gempuran tim tamu.

Di menit keenam giliran Ollof Melberg yang medapat peluang. Berawal dari umpan freekick Camoranesi, bola berhasil disundul mantan pemain Aston Villa ini namun belum mengubah kedudukan.

Peluang lain yang kembali terbuang adalah hasil kerjasama Camoranesi dan Del Piero, tendangan volley sang kapten mengakhiri prosesi serangan cuma berbuah tendangan gawang karena bola melambung ke atas mistar.

Tuan rumah baru memiliki peluang matang di akhir babak pertama. Diawali tendangan bebas Andrei Arshavin yang diblok Momo Sissoko, bola yang jatuh ke kaki Denisov langsung dikirimnya ke Tymoschuk. Berdiri bebas di kotak penalti, sepakan mendatar Tymoschuk masih bisa dihadang barisan pertahanan Juventus.

Juve masih mendominasi pertandingan di awal babak kedua. Kerjasama antara Zdenek Grygera dengan Del Piero berakhir dengan tendangan Momo Sissoko yang dimentahkan bek lawan. Upaya Pavel Nedved me-rebound bola juga tak membuahkan hasil karena sepakannya masih melebar.

Zenit balas menekan. Serangan bertubi-tubi yang dimotori oleh Arshavin berkali-kali membuat bek Juve jatuh bangun menyelamatkan gawangnya. Saat tak ada satupun yang berujung gol, peluang lain malah berhasil dikreasikan tim tamu.

Di menit ke-55, Vicenzo Iaquinta melepaskan umpan pada Del Piero yang berdiri bebas dan sepertinya akan membawa Juve unggul. Malang buat Alex, sepakannya kali ini melenceng dari target.

Demi meraih kemenangan dan memperpanjang keikutsertaan di Liga Champions, Zenit mencoba menambah daya gedor dengan memasukan Fayzulin dan menarik Arshavin di menit ke 70. Sementara Claudio Ranieri menginstirahatkan Del Piero dan menggantinya dengan Sebastian Giovinco di menit ke 78.

Di sisa waktu pertandingan kedua kesebelasan terus berupaya mencetak gol. Namun hingga wasit meniupkan peluit panjang tanda laga berakhir, papan skor masih menunjuk angka 0-0.


Susunan Pemain:
Zenit: Malafeev; Sirl, Krizanac, Lomberts, Anyunkov; Danny, Zyrianov, Tymoschuk, Denisov; Pogrebnyak, Arshavin (Fayzulin 70)

Juve: Manninger; Molinaro, Chielini, Melberg, Grygera; Nedved, Sissoko, Marrchisio, Camoranesi (Marchioni 84); Del Piero (Giovinco 78), Iaquinta (Amauri 87)

Baca Selengkapnya......

Giovinco Dipinjamkan?


Kemungkinan tersebut muncul merujuk pada minimnya kesempatan tampil Giovinco di skuad utama Juve. Selain itu banyak klub yang menaruh minat untuk menggunakan tenaganya.

Seperti dilaporkan Gazzetta dello Sport, Sevilla dan Atletico Madrid sudah menyatakan kesedian mereka untuk menampung Giovinco. Demikian juga West Ham United yang kini ditangani Gianfranco Zola.

Juventus sendiri kabarnya tertarik dengan ide tersebut dan West Ham menjadi klub yang memiliki peluang besar mendapatkannya. Keberadaan Zola, yang tak lain adalah mantan mentor Giovinco di skuad junior Italia, menjadi salah satu faktor tersendiri.

Jika memang hijrah, Giovinco kemungkinan akan hengkang pada Januari ketika sesi transfer periode kedua di musim ini terbuka.

Baca Selengkapnya......