TRANSLATE

19 April 2009

Ranieri: Inter Pantas Juara


Pelatih Juventus, Claudio Ranieri, mengakui Inter Milan memang pantas juara. Mereka tetap tampil solid dan mampu mempertahankan keunggulan 10 poin sampai pekan ke-32.


"Saya puas meski hanya seri saat menjamu Inter. Apalagi kami hanya bermain 10 orang. Di babak pertama, sebenarnya kami merepotkan Inter. Tapi, kemudian kami agak menurun di babak kedua," kata Ranieri.

Pada pertandingan itu, Inter unggul 1-0 lebih dulu lewat gol mario Balotelli. Namun, Juve membalasnya di masa injury time lewat Zdenek Grygera.

"Inter memiliki pertahanan terbaik di Serie-A dan mereka pantas juara. Maka, sulit mencetak peluang saat melawan mereka. Kami tahu tipe permainan tim di bawah asuhan Jose Mourinho," jelasnya.

Ranieri mengakui, Juventus hampir pasti tak bakal bisa mengejar Inter. Gelar scudetto pun hampir pasti menjadi milik "I Nerazzurri".

"Untungnya, kami tak pernah kehilangan rasa hormat dan karakter. Kami sering bermain bagus, tapi kurang beruntung," ujarnya.

Ranieri melupakan permusuhannya dengan Jose Mourinho. Bahkan, dia menjabat tangannya sebelum dan sesudah pertandingan.

"Kami berjabat tangan sebelum dan sesudah pertandingan. Banyak saksinya jika Anda tak percaya," katanya. (CH4)

Baca Selengkapnya......

Nedved Tak Akan Berubah Pikiran


Nedved sempat berencana pensiun di tahun lalu. Tapi kemudian ia berubah pikiran dan bermain selama semusim lagi di Juventus.


Ia kembali menegaskan akan pensiun pada Februari lalu. Selain merasa sudah terlalu tua, pemain berusia 36 tahun ini ingin memberikan kesempatan pada pemain yang lebih muda untuk megembangkan potensi mereka.

Pihak Juve berusaha membujuk Nedved dan memintanya untuk memperpanjang kontrak satu musim lagi. Tapi mantan pemain Sparta Prague dan Lazio ini tetap menolak.

"Saya tak akan bermain lagi musim depan, sudah saatnya untuk pensiun. Keputusan saya kali ini sudah bulat dan tidak bisa ditunda oleh siapapun," tukasnya melalui Tuttosport.

"Kali ini saya tak akan mengubah keputusan ini. Musim ini adalah musim terakhir saya bermain sepakbola. Saya mohon maaf kalau keputusan ini tidak berkenan bagi beberapa pihak, tapi ini memang sudah saatnya untuk mundur."

Selama memperkuat Juve, ia sudah memberikan dua gelar scudetto. Ia pernah terpilih sebagai Pemain Terbaik Eropa di tahun 2003, meski kecewa karena tidak bermain di final Liga Champions melawan AC Milan karena hukuman kartu.

Ia juga pernah menjuarai Piala UEFA di tahun 1999 dan scudetto setahun kemudian saat masih memperkuat Lazio.
goal.com

Baca Selengkapnya......

Legrottaglie Kecam Balotelli


Turin - Palang pintu pertahanan Juventus, Nicola Legrottaglie, melayangkan kritik pedas kepada Mario Balotelli. Menurutnya, penyerang Muda Inter Milan itu gemar melakukan provokasi dan tidak sportif.

"Rasanya tidak mungkin seorang pemain remaja seperti dia bisa melakukan trik-trik semacam itu. Tapi secara nyata dia telah melakukan provokasi," cecar Legrotagile seperti dikutip Channel4, Minggu, (19/04/09) dinihari WIB, setelah Juventus bermain imbang 1-1 dengan Inter di Turin.

"Dia menendangku dua kali dari belakang. Dia tidak perlu melakukan tindakan seperti itu. Itu adalah provokasi yang mencolok," tambahnya.

"Mungkin seseorang mengatakan kepadanya, jika ia dapat melakukan aksi itu maka dia akan mendapatkan nilai lebih. Tapi kan tidak. Dia itu punya potensi menjadi seorang juara, dan kelakuannya itu hanya akan merusak karirnya," tambah bek berusia 32 tahun itu.

Balotelli memang mulai dikenal sebagai pemain muda yang "bertingkah". Ia bahkan pernah beberapa kali dihukum pelatihnya, Jose Mourinho, karena malas-malasan saat berlatih.

"Aku tidak bilang dia tidak seharusnya menjatuhkan pemain lawan. Sepakbola adalah olahraga penuh kontak (fisik). Tapi dia melakukannya dengan cara yang sangat tidak fair. Ini bukan sebuah pesan yang positif," imbuh Legrottaglie lagi.

detiksport

Baca Selengkapnya......

Soal Salaman dengan Mourinho, Ranieri Ngotot


Turin - Seperti panasnya hubungan Inter Milan dengan Juventus, demikian pula Jose Mourinho dengan Claudio Ranieri. Tapi untuk semalam, ini coba ditiadakan karena toh setidaknya kedua pelatih itu mau bersalaman.


Seri A belum bergulir saja, Ranieri dan Mourinho sudah tukar-menukar kata-kata pedas di antara mereka. Kerikil tajam di hubungan keduanya juga masih hadir seiring perjalanan kompetisi Seri A musim ini.

Hubungan kedua sosok pelatih tersebut juga seperti merefleksikan tak harmonisnya hubungan antara Inter dengan Juve pasca skandal Calciopoli.

Meski demikian, sesengit apapun hubungan Ranieri-Mourinho atau sepedas apapun kata-kata yang telah terucap di antara mereka berdua, tak menghalangi semangat sportifitas.

Prosesi bersalaman sebagai pertanda fairplay tak absen mereka lakukan saat Derby D'Italia, Minggu (19/4/2009) dinihari WIB. Si allenatore Bianconeri bahkan sampai ngotot kalau ini bukan cuma rekaan.

"Kami salaman sebelum dan sesudah pertandingan. Memangnya ada alasan untuk tidak (bersalaman)?" tegas Ranieri di Channel 4.

"Ada saksi-saksinya kok kalau Anda tak percaya dengan saya!" demikian dia.

Masih ada yang ragu?

Baca Selengkapnya......

Di Mata Mourinho Inter Nyaman Menuju Scudetto


Turin - Hasil imbang lawan Juventus diyakini Jose Mourinho sudah bikin satu kaki Inter Milan di tahta juara Seri A. Satu kaki lainnya akan ditempatkan beberapa pekan lagi.


Dijamu Juve di Stadion Olimpico Grande Torino, Minggu (19/4/2009) dinihari WIB, Inter mengamankan satu poin dengan main 1-1. Itu bikin raihan mereka tetap sepuluh angka lebih unggul ketimbang Juve yang ada di posisi dua.

"Malam ini Inter membuktikan mengapa kami ada di puncak klasemen, dengan keunggulan 10 poin dan tim tertangguh di Italia. Kami akan memiliki Scudetto beberapa pekan lagi," ucap Mourinho yakin di Channel 4.

Mourinho sudah terlalu jumawa? Tidak demikian, karena keyakinannya didasari sebuah argumentasi yang menghasilkan konklusi.

"Saat ini kami butuh delapan poin dari enam laga, tiga di antaranya di San Siro. Jadi ini adalah sebuah situasi yang nyaman buat kami. Tentu saja kami harus menanti sampai pasti secara matematis," analisa dia.

"Tentu saja tak ada tim di Eropa yang punya keunggulan 10 poin dengan enam laga sisa, diunggulkan secara head to head dan partai Juve-Milan masih akan datang," simpul Mourinho.

detiksport.com/sepakbola

Baca Selengkapnya......

Imbang dengan Juve, Inter di Ambang Juara


Turin - Derby d'Italia antara Juventus lawan Inter Milan berakhir sama kuat 1-1. Inter unggul duluan lewat Mario Balotelli, sebelum disamakan oleh Zdenek Grygera.


Hasil di Stadion Olimpico Grande Torino, Minggu (19/4/2009) dinihari WIB, membuat rentang Inter dengan Juve di papan klasemen masih tetap sepuluh angka. Inter ada di puncak dengan poin 74, Juve menguntit dengan 64 dengan enam laga sisa.

Inter sempat ada di atas angin dalam laga tersebut setelah memimpin lewat gol Balotelli di menit 63, apalagi Juve kemudian harus bermain minus satu pemain usai Tiago dikartu merah.

Akan tetapi, masuknya Sebastian Giovinco tampak membawa angin segar buat Juve, dengan umpan-umpannya yang berbahaya. Gol balasan Juve dari Grygera pun adalah hasil sepakan Giovinco dari tendangan sudut.

Selain Grygera yang bikin gol penyama kedudukan, kredit tersendiri juga layak diberikan buat Gigi Buffon yang beberapa kali melakukan penyelamatan apik di bawah mistar gawang Juve. Tanpa penyelamatan tersebut, boleh jadi Juve sudah "terbunuh" duluan.

Jalannya Pertandingan

Sepuluh menit pertandingan berjalan, Mario Balotelli mencatat peluang untuk bikin gol. Gigi Buffon menghambat laju bola kendati si kulit bundar masih mengarah ke gawang. Tiago akhirnya bisa mengamankan gawang dan membuang bola.

Alessandro Del Piero menemukan Zdenek Grygera dari tendangan bebas di menit ke-31. Tapi usaha Grygera tak berbuah karena masih melambung jauh dari sasaran.

Semenit berselang, Marco Marchionni bisa merangsek ke muka gawang Inter. Julio Cesar lantas keluar dari sarang dan bisa mengamankan gawangnya.

Empat menit memasuki babak kedua, Balotelli melaju ke area penalti Juve dengan dikepung empat pemain lawan. Bola akhirnya dia oper ke Zlatan Ibrahimovic yang kemudian menyodorkan ke Dejan Stankovic. Bola Stankovic sepak keras-keras tapi tepat ditangkap Buffon.

Dari sebuah tendangan bebas di menit 57, Ibrahimovic berhasil meneruskan dengan kepala. Sial buat dia, bola hasil tandukan tidak menyulitkan Buffon.

Juve membalas semenit kemudian. Dari sebuah tendangan bebas, Del Piero menyepak bola melewati pagar betis untuk melaju ke gawang. Namun, di sana masih ada Julio Cesar yang melompat dan lantas menangkap.

Inter akhirnya unggul di menit 63. Dari serangan balik, Ibrahimovic berlari di sisi kiri dan melepaskan Sulley Muntari yang lantas mengirim bola ke tengah. Balotelli yang ada di sana pun tanpa ampun menceploskan bola.

Dengan keadaan tertinggal, Juve malah harus bermain dengan sepuluh pemain. Tiago mendapatkan kartu merah langsung akibat melakukan pelanggaran terhadap Balotelli.

Buffon "terbang" menahan bola sepakan keras dari Stankovic di menit 79. Sang kiper tampaknya hendak membuktikan kalau dirinya masih tetap tangguh di tengah banyaknya kritik yang mampir ke dirinya.

Dua menit sebelum bubaran, Buffon kembali menyelamatkan gawang Juve. Lewat kerjasama dengan Ibrahimovic, Julio Cruz yang ada di depan garis gawang melepaskan tembakan yang ditepis Buffon seraya meregangkan tubuh.

Di menit injury time, Grygera menyelematkan Juve setelah tandukannya menyambut sepak pojok Sebastian Giovinco bersarang di dalam gawang Inter.

Susunan Pemain:

Juventus: Buffon; Grygera, Legrottaglie, Chiellini, Molinaro (De Ceglie 63); Marchionni (Trezeguet 74), Poulsen, Tiago, Nedved; Del Piero (Giovinco 80), Iaquinta

Inter: Julio Cesar; Zanetti, Cordoba, Samuel (Burdisso 77), Chivu; Cambiasso; Stankovic, Muntari, Figo (Cruz 87), Balotelli (Vieira 76); Ibrahimovic

Baca Selengkapnya......