TRANSLATE

20 November 2008

Panasnya derby d'Italia

Perhatian seluruh Italia Sabtu ini akan tertuju pada duel Inter Milan dan Juventus. Siapa yang akan unggul? Saat menciptakan istilah Derby d'Italia 31 tahun yang lalu, wartawan terkenal Gianni Brera tentunya tak mengira kalau laga antara Inter Milan melawan Juventus akan menjadi panas seperti kali ini.

Seakan persaingan untuk scudetto dan imbas dari Calciopoli masih tidak cukup, pertandingan pertama musim ini antara keduanya, Sabtu (22/11) nanti masih akan ditambahi persaingan antara dua mantan pelatih Chelsea dengan masuknya Jose Mourinho ke Inter.

Mourinho yang dipilih Roman Abramovich untuk menggantikan Claudio Ranieri di Chelsea seperti biasa membuat gerah pihak lawan lewat ucapan-ucapannya.

Sementara para pemain dari kedua kubu mulai dari senior seperti Luis Figo, hingga pemain muda Sebastian Giovinco ikut-ikutan menghangatkan suasana dengan mengunggulkan timnya masing-masing.

Namun bila dilihat dari statistik, Bianconeri terbukti lebih unggul daripada Nerazzurri dalam duel tersebut.

Kedua tim secara total telah bertemu sebanyak 208 kali dalam semua kompetisi lokal di mana 93 pertandingan itu dimenangkan oleh Juve, 64 oleh Inter, dan 51 kali kedua tim berbagi angka sama.

Tapi apakah hal itu bisa menjadi patokan untuk kali ini? Pada laga musim lalu yang terjadi sebanyak empat kali, kedua tim hanya mampu menang masing-masing satu kali dan seri di kedua pertandingan lainnya.

GOAL.com Indonesia memberikan ulasan kekuatan kedua tim menjelang pertandingan yang ditunggu-tunggu dan mencoba memprediksi hasil akhirnya.

Inter Milan
Pemimpin klasemen saat ini hanya unggul sebanyak tiga angka dari Juve dan harus menang agar bisa menjauhi diri dari Bianconeri dan juga AC Milan.

Kedatangan Mourinho masih belum membuat tim Inter tampil secara fantastis. Tetapi mereka tetap main efektif dan berhasil mendapatkan kemenangan tiap kali diperlukan. Suatu ciri khas tim asuhan Mourinho.

Dari stok pemain yang ada, krisis cedera memang menimpa lini belakang Nerazzurri dengan absennya Ivan Cordoba, Nelson Rivas, dan Cristian Chivu.

Walau demikian, The Special One masih dapat bernafas lega karena bomber yang diperlukannya siap tampil. Duet Zlatan Ibrahimovic dan Julio Cruz diperkirakan akan turun dari awal, apalagi Cruz mempunyai sejarah bagus tiap kali melawan Juve.

Perkiraan Susunan Tim: Julio Cesar, Walter Samuel, Nicolas Burdisso, Maicon, Maxwell, Javier Zanetti, Sulley Muntari, Esteban Cambiasso, Patrick Vieira, Julio Cruz, Zlatan Ibrahimovic.


Juventus
Beberapa bulan lalu, Claudio Ranieri tentunya tidak mengira kalau timnya akan berada di posisi tiga klasemen. Hasil buruk di awal musim membuat Ranieri harus menghadapai rumor pemecatan.

Untungnya Si Nyonya Tua ini berhasil membalikkan keadaan dan kembali ke kemampuan mereka sebenarnya pada saat yang tepat. Suatu hal yang mengagumkan karena berhasil dilakukan saat banyaknya pemain yang harus absen karena cedera.

Semua diraih dengan sang kapten Alessandro Del Piero menjadi inspirasi peningkatan prestasi Juve. Permainan dan gol yang dicetak Il Pinturicchio seperti mengingkari usianya yang telah menginjak angka 34.

Kali ini ia akan tetap dibebankan menjadi sumber penghasil gol dengan dibantu oleh striker muda Amauri.

Perkiraan Susunan Tim: Alex Manninger, Nicola Legrottaglie, Zdenek Grygera, Cristian Molinaro, Giorgio Chiellini, Mauro Camoranesi, Pavel Nedved, Momo Sissoko, Tiago Mendes, Alessandro Del Piero, Amauri

Prediksi
Absennya pemain kunci membuat lini belakang Inter agak longgar, walaupun lini depan dan terutama lini tengah mereka lebih kuat daripada Juventus.

Kuartet tengah Bianconeri harus bekerja keras untuk turun membantu pertahanan dan juga bertarung dengan Vieira dan Muntari yang merupakan spesialis destroyer aliran bola lawan.

Bila keempatnya gagal, maka kesempatan Juve ada pada eksekusi tendangan bebas Del Piero.

Tidak ada komentar: