TRANSLATE

22 Oktober 2008

NEWS : Deschamps Sesali Tinggalkan Juve


Mantan kapten dan pelatih Juventus Didier Deschamps (foto) menyempatkan diri untuk menghadiri laga di Turin antara Juve versus Real Madrid. Sebelum kick off, ia berbicara tentang situasi terkini di klub.

"Susah untuk dipahami. Saya tidak tahu apa yang terjadi. Kalah dua kali secara beruntun sangat jarang terjadi pada tim sekelas Juve," tuturnya. "Mungkin terlalu banyak pemain yang cedera, terutama Buffon. Saya tidak bermaksud mengatakan Manninger tidak cukup baik sebagai seorang kiper, tapi kehadiran Gigi mampu menaikkan moral tim. Dengan dia, pertahanan Juve naik satu level."

Saat ditanya apakah ia merindukan lingkungan Juve, ia berkata, "Saya mengalami masa yang indah, kemenangan, sekaligus saat yang sulit. Sebagai seorang pelatih, semua itu merupakan tantangan. Bermain di Serie B sangat berat, dan poin kami juga dipotong. Itu semua adalah petualangan yang menantang, sayang semua tak berakhir indah untuk saya. Tapi Turin dan Juve selalu ada di hati saya."

"Saya hanya mengenal Ranieri sebagai seorang manajer," imbuhnya tentang pelatih Juve saat ini. "Ia telah banyak melakukan hal-hal baik di Italia dan juga Chelsea. Tahun lalu ia memiliki hasil yang bagus. Tahun ini lebih susah. Untuk pelatih tim sekelas Juve, kalah sama halnya seperti gempa bumi, dan pelatih harus bertanggung jawab. Tapi ia cukup berpengalaman untuk mengatasi saat-saat seperti ini."

Tentang alasannya ketika meninggalkan Juve 2007 lalu setelah mengembalikan Juve ke Serie A, ia bertutur, "Saya tak ingin membicarakannya. Tapi saya menyesal. Jika saya bisa memutar waktu, saya tak akan meninggalkan Juve. Ketika itu saya memiliki perbedaan pendapat dengan klub tentang kebijakan transfer."

"Melatih adalah pekerjaan yang sangat berat. Anda harus yakin dengan apa yang Anda lakukan setiap harinya, atau semuanya akan menjadi semakin kompleks."

Deschamps bermain di Juve antara 1994 dan 1999, di mana Juve memenangkan tiga Scudetto, sebuah gelar Liga Champions, dan Piala Intercontinental. Sebagai pelatih, ia mengembalikan Juve ke Serie A setelah mengalami degradasi pertama mereka pada 2006.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

se harus nya pelatih juve saat ini agung.wicaksono bukan bowo betuk!!!

Anonim mengatakan...

Tapi hati2 nanti kalok juve maenya malem jangan simbook