TURIN - Juventus nampaknya serius melakukan perombakan. Setelah penyerang maut David Trezeguet, kini gelandang kanan Mauro Camoranesi juga akan dienyahkan dari skuad Bianconerri.
Alasan Juve melepas Camo (panggilan Camoranesi) cukup singkat. Pemain berdarah Argentina tersebut dinilai sudah kehilangan tajinya dan tidak bisa diandalkan lagi.
Selain itu, Juve nampaknya juga jengah dengan kondisi fisik Camoranesi yang rentan cedera. Terbukti pada musim ini, Camo lebih sering masuk kamar perawatan ketimbang tampil di lapangan bersama punggawa La Vecchia Signora lainnya.
Sebagaimana disitat Goal, Senin (8/6/2009), meskipun dibuang, sepertinya Camo tidak perlu khawatir akan jadi pengangguran. Dua tim besar lain telah siap menyambut, yakni Bayern Munich dan Olympique Marsaille.
Sementara itu, Juve sendiri saat ini juga masih sibuk melakukan perburuan di bursa transfer. Dua nama kini tengah dikait-kaitkan dengan skuad asuhan Ciro Ferrara. Mereka adalah gelandang Udinese Gaetano D'Agostino dan bek kiri Fiorentina Manuel Pasqual.
TRANSLATE
08 Juni 2009
Juventus Buang Camoranesi
Harapkan yang Indah dari Juve Musim Depan
Turin - Juventus relatif belum bisa kembali bersaing berebut Scudetto usai bangkit dari Seri B. Musim depan bisa jadi akan beda, karena Juve diyakini akan menghadirkan yang indah-indah.
Setelah musim 2008/09 berakhir, Juve langsung menggebrak. Diego dari Werder Bremen dan bek Real Madrid Fabio Cannavaro langsung diikat 'Si Nyonya Tua' untuk musim depan.
Selain dua nama tersebut, gelandang Gaetano D'Agostino juga diharapkan bakal segera berkostum Juve jika sukses diboyong dari Udinese pada bursa transfer musim panas ini.
Hal tersebut rupanya langsung memicu merebaknya optimisme dari kiper Juve Gianluigi Buffon. Dengan pembelian yang timnya lakukan, Buffon percaya 'Bianconeri' bisa lebih sukses musim depan.
"Saya tak ragu bahwa musim depan kami akan melihat hal-hal yang indah," kata Buffon seperti diwartakan Channel 4.
"Juve sudah melakukan pembelian yang tepat. Kami sudah memboyong pemain yang tepat," seru dia.
Musim ini Juve menempati posisi dua klasemen akhir Seri A, terpaut 10 poin dari Inter Milan yang jadi jawara. Musim lalu, musim pertama usai kembali ke Seri A, Juve ada di tempat ketiga.
D'Agostino Ingin Gabung Juve
Juventus sedang mengupayakan mendatangkan gelandang baru untuk musim depan. Dari banyak nama, Gaetano D'Agostino masuk dalam bidikan utama.
Dan rupanya keinginan Juventus mendatangkan pemain Udinese itu disambut gembira oleh pemain yang bersangkutan.
"Juve adalah tim yang sudah saya suka sejak kecil," tandasnya kepada Gazzetta dello Sport. "Jika saya telah menandatangani kesepakatan, maka saya bisa lebih tenang."
"Juventus akan menjadi lompatan berkualitas dalam karir saya," tandas pemain berusia 27 tahun itu lagi.
Walau demikian, D'Agostino menerima jika statusnya saat ini adalah pihak yang pasif, mengingat keputusan pihak klub lebih berkuasa.
"Saya bukannya tidak bersyukur dengan apa yang sudah saya miliki saat ini bersama Udinese. Saya merasa nyaman di sini dan bukanlah menjadi masalah jika saya tetap bertahan," paparnya.
Sepuluh Momen Terbaik Dalam Karir Pavel Nedved
Banyak moment menarik yang ditorehkan Pavel Nedved selama sekian tahun berkarir di timnas Republik Ceko dan Serie A Italia. Berikut sepuluh yang paling menarik.
10.Debut
Juni 1994: Pelatih DuĊĦan Uhrin memberi kesempatan Pavel Nedved membuat debutnya di timnas Republik Ceko. Sejak saat itu, Nedved tak pernah kehilangan posisinya di lapangan tengah tim dari negeri yang baru saja melepaskan diri dari Republik Czec-o-Slovakia, atau Czhec dan Slovak.
9. Final Pertama
30 Juni 1996: Tepat dua tahun setelah debutnya, Nedved bermain di final Euro 2006. Ia gagal mencetak gol, dan Ceko kalah 2-1. Meski tampil menawan sepanjang turnamen, popularitasnya terkubur di bawah Patrick Berger dan Karel Poborsky. PSV Eindhoven, yang telah telah memiliki kesepakatan verbal dengan agennya, ragu memboyongnya ke Belanda. Nedved memilih Lazio.
8. Trofi Pertama
April 29: 1998. Meski tidak mencetak gol, Nedved memainkan peran kunci bagi kemenangan Lazio atas AC Milan di leg kedua final Coppa Italia. Ia mengangkat trofi pertama dalam karirnya di Serie A Italia. Gelar ini pula yang membawa Nedved berlaga di Piala Winners.
7. Trofi Pertama Eropa
19 May 1999: Nedved menuliskan namanya sebagai pencetak gol terakhir Piala Winners, yang menentukan kemenangan Lazio atas Real Mallorca 2-1. Ia membawa pulang trofi Piala Winners terakhir dari Villa Park, Birmingham.
6. Pengganti Zinedine Zidane
Juli 2001: Pavel Nedved pindah dari Lazio ke Juventus dengan transfer €41 juta. Ia mendapat tugas menggantikan Zinedine Zidane, yang meninggalkan Juve untuk menjadi pemain termahal ketika dibeli Real Madrid.
5. Ballon d'Or
23 Desember 2003: Pavel Nedved mengejutkan banyak orang ketika terpilih sebagai penerima Ballon d'or, trofi untuk Pemain Terbaik Eropa. Tidak hanya publik sepakbola yang terkejut, Nedved juga mengaku dirinya tak menduga. "Saya bukan pemain yang mampu bermain seindah Zidane," ujarnya saat itu.
4. Meninggalkan Timnas
17 Agustus 2006: Bermain 45 menit ketika Republik Ceko dikalahkan Serbia 3-1. Usai pertandingan dia menyatakan mengundurkan diri. "Sulit bagi saya berkonsentrasi di pertandingan ini," ujarnya.
3. Mengumumkan Pengunduran Diri
26 Februari 2009: The Horse, demikian Pavel Nedved dijuluki, mengumumkan pengunduran dirinya.
2. Laga Terakhir Eropa
10 Maret 2009: Nedved mengakhiri laga terakhirnya di Liga Champions dengan cara menyedihkan. Dia ditari keluar akibat cedera saat Juve menghadapi Chelsea.
1. Laga Terakhir di Serie A Italia
31 Mei 2009: Nedved mengakhiri laga terakhirnya di Serie A Italia dengan menjadi pemain kunci ketika Juve mengalahkan Lazio 2-0. Kemenangan ini membuat Juve mengakhiri musim di tempat kedua. Ia memberikan kostum nomor 11 di Juve kepada Amauri.
goal.com