Petersburg - Pertandingan Liga Champions antara tuan rumah Zenit St Petersburg melawan Juventus malam ini diusik oleh sebuah ledakan di dalam mobil yang menewaskan tiga orang.
Seperti diberitakan Channel4, peristiwa ledakan terjadi pada Selasa (25/11/2008) pukul 08.55 pagi waktu setempat, di kawasan Udelnaia Metro, sebelah utara St Petersburg, yang juga tidak terlalu jauh dari markas latihan Zenit.
Menurut keterangan pihak berwenang, ledakan itu berasal dari sebuah granat yang ada di dalam sebuah mobil berpenumpang empat orang. Tiga di antaranya, termasuk bocah berusia tiga tahun, langsung menemui ajalnya. Adapun orang keempat mengalami cedera parah.
Sampai berita ini diturunkan belum diketahui apakah UEFA akan menunda pertandingan yang dijadwalkan digelar pada 18.30 waktu setempat, atau jam 23.30 WIB malam ini.
Kalaupun pertandingan digelar sesuai jadwal, kemungkinan kickoff akan ditandai dengan mengheningkan cipta selama satu menit. Partai di Grup H ini diadakan di Petrovsky Stadium.
TRANSLATE
25 November 2008
Ledakan jelang Zenit vs Juve
Diawali Zenit, Juve ingin ulangi rekor
St Petersburg - Juventus pernah meraih tujuh kemenangan beruntun sebelum akhirnya dikalahkan Inter Milan akhir pekan lalu. Kini, Bianconeri bertekad mengulangi catatan bagus itu dengan dimulai dari Zenit St Petersburg.
Cerita tujuh kemenangan beruntun Juventus berawal pada tanggal 21 Oktober lalu. Ketika itu mereka sukses menundukkan Real Madrid 2-1 dalam laga matchday 3 Liga Champions. Selanjutnya, La Vecchia Signora meraih lima kemenangan berurutan di Seri A dan diselingi oleh kemenangan atas Madrid lagi di matchday 4 Liga Champions.
Rekor bagus tersebut akhirnya terputus ketika mereka takluk 0-1 di tangan Inter akhir pekan lalu. Gol tunggal La Beneamata ketika itu diciptakan oleh Sulley Ali Muntari.
Namun, mentalitas pasukan Claudio Ranieri tak berubah. Sang kapten, Alessandro Del Piero, mengungkapkan bahwa target timnya tetap tak berubah, yakni menampilkan permainan terbaik di setiap laga. Oleh karena itu ia menngatakan, rekor bagus tersebut bukan tak mungkin mereka ulangi.
"Hasil apapun bisa saja muncul pada hari Sabtu lalu. Tapi ada tiga poin di sana yang tak terbukti vital untuk menjadi hasil akhir dari kompetisi."
"Tujuan kami belum berubah. Kami akan melanjutkan performa bagus kami dan mengulangi rekor bagus yang sebelumnya pernah kami lakukan," tandasnya seperti dilansir Channel4.
Juventus akan melakoni laga melawan Zenit di Petrovsky Stadium, Rabu (26/11/2008) dinihari WIB. Pada pertemuan pertama di matchday 1, Juve menang dengan skor 1-0 lewat gol Del Piero.
Del Piero : Juve kembali bangkit
Kapten Juventus Alessandro Del Piero yakin timnya sudah pulih dan bangkit dari kekalahan Derby D'Italia melawan Inter Milan, akhir pekan lalu. Seperti diketahui, Juventus takluk 0-1 di San Siro akhir pekan lalu. Kekalahan dari Inter itu mengakhiri rekor tak terkalahkan mereka dari tujuh pertandingan di berbagai kompetisi.
Walau kekalahan tersebut dirasa cukup menyakitkan, Del Piero yakin Juventus bisa kembali bangkit saat melawat ke Rusia guna menghadapi tuan rumah Zenit St Petersburg di Liga Champions.
"Hasil apapun dapat terjadi pada Sabtu (22/11) itu. Namun itu adalah tiga angka yang tidak akan berpengaruh penting pada hasil akhir kompetisi," ujar Del Piero seperti dikutip Channel4.
"Tujuan kami tidak berubah. Kami akan terus seperti ini dan akan mampu mengulangi hasil-hasil bagus yang pernah kami raih," tambahnya.
Sebuah tendangan bebas Del Piero menghasilkan tiga poin ketika Juventus menghadapi Zenit di Turin. Ia berharap bisa melakukannya lagi dalam pertandingan tersebut, sekaligus memberi Juve kemenangan lagi.
"Hal seperti itu tidak sering terjadi, namun beruntungnya hal itu memberikan kami kemenangan penting di laga kandang. Tentu saja saya akan berusaha melakukannya lagi esok hari, namun kami menghadapi lawan yang bagus dan berbahaya. Zenit boleh saja tengah kesulitan belakangan ini, namun mereka akan sulit dikalahkan," tuntasnya.
JUVE amati 2 bintang PSG
Juventus dikabarkan mempersiapkan transfer dua pemain Paris St Germain sayap kiri Jerome Rothen dan striker Guillaume Hoarau. Paris St Germain (PSG) tampaknya akhir-akhir ini menjadi perhatian utama Juventus, karena sejumlah bintang Les Parisiens menjadi incaran utama Bianconeri.
Football365 menyebut nama Guillaume Hoarau sebagai incaran Juventus, dan kemudian Tuttosport mengabarkan Jerome Rothen (foto, kanan) justru yang akan hijrah ke Turin.
Rothen, 30, adalah penggemar PSG sejak kecil, dan memenuhi impiannya itu saat pindah dari Monaco pada 2004 setelah sukses membawa Monaco ke final Liga Champions.
Namun kini, penampilan buruknya di Parc des Princes dan masalah dengan mantan direktur olahraga Michel Moulin membuatnya mungkin akan segera terbang dari kota kelahirannya itu.
Musim ini, Rothen baru mencetak satu gol dan membuat tiga assist bagi rekan-rekannya. Sementara itu, rekannya Guillaume Hoarau memang lebih baik, meski kadang tak konsisten.
Hoarau telah mencetak delapan gol dalam 15 pertandingan di Ligue 1 Prancis, dan karena usianya baru 24 tahun, Juve tampaknya berniat untuk mengembangkan bakat mantan pemain Le Havre itu.
Sissoko gembira Obama jadi presiden
Selain sepakbola, dunia perpolitikan di Amerika Serikat ternyata juga mencuri perhatian Momo Sissoko yang mengaku senang dengan terpilihnya Barack Obama sebagai presiden terpilih 'Negeri Paman Sam'. Sudah menjadi rahasia umum jika Barack Obama merupakan presiden AS di periode berikutnya setelah terpilih secara aklamasi beberapa waktu lalu. Perolehan suara Obama jauh mengungguli John McCain, rivalnya untuk ajang empat tahunan di AS itu.
Terpilihnya Obama memunculkan optimisme dari berbagai kalangan, bahkan dari negara lain. Banyak yang berpendapat akan terjadi perubahan signifikan dalam tatanan kehidupan global atas terpilihnya Obama itu.
Seakan tak ingin ketinggalan, Momo Sissoko juga ikut menyuarakan antusiasme atas terpilihnya Obama itu.
"Saya senang karena dia adalah presiden berwarna pertama," ujar Sissoko seperti dikutip Tribalfootball.
"Dan saya percaya, di tangannya dunia akan menjadi tepat yang jauh lebih baik, bukan saja untuk kalangan kulit hitam, melainkan untuk semua peradaban," tutur gelandang Juventus yang sebelumnya membela Liverpool itu.